“Pelabuhan penyeberangan merupakan salah satu simpul transportasi yang akan mengalami peningkatan intensitas dalam melayani angkutan barang dan penumpang saat Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.
Berdasarkan pengalaman dan momen angkutan Lebaran 2022, Menhub menyatakan masyarakat sangat antusias melakukan perjalanan darat dengan harapan mendapatkan pengalaman perjalanan yang selamat aman nyaman dan sehat. Selain itu, masyarakat juga berharap proses antrean di pelabuhan penyeberangan bisa lebih lancar lagi.
Pada Angkutan Lebaran 2022, ASDP Indonesia Ferry melayani sekitar 4,93 juta penumpang dan 1,18 juta unit kendaraan di 13 lintasan penyeberangan. Berbagai dinamika di lapangan telah terjadi pada saat arus mudik Lebaran berupa terjadi kepadatan antrean kendaraan yang relatif tinggi saat menuju Pelabuhan Merak, Banten.
“Untuk itu, saya mengimbau kepada ASDP selaku operator dan semua stakeholder penyedia angkutan penyeberangan mempersiapkan diri dengan meningkatkan kuantitas jumlah kapal dan kualitas pelayanan agar layanan Nataru berjalan lancar,” kata Menhub.
Secara khusus, Menhub meminta BUMN penyeberangan menggencarkan sosialisasi layanan tiket elektronik Ferizy di empat pelabuhan utama. Keempat pelabuhan penyeberangan itu adalah Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk. “Agar sosialisasi makin gencar dilakukan sehingga pengguna jasa dapat mempersiapkan perjalanan lebih baik dan tidak mengalami antrean yang sangat panjang,” kata Menhub Budi Karya.
Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan bahwa implementasi tiket elektronik Ferizy terus mengalami perbaikan sejak diterapkan pertama kali pada 1 Mei 2020.
Khusus layanan pembayaran cashless dan dompet elektronik sudah hadir di 40 unit pelabuhan, yang terdiri atas 27 pelabuhan ASDP dan 13 non-ASDP. Masih terdapat lima pelabuhan akan mengimplementasikan cashless sekitar November 2022. Kelimanya adalah Pelabuhan Pagimana, Hunimua, Waipirit, Galala, dan Namlea.