Tapi seperti kata pepatah, sepandai-pandainya ia melompat akan jatuh juga. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, seperti sepandai-pandainya manusia dapat melakukan kesalahan juga.
Begitupun dengan tupai, ada kalanya ia tidak berlari juga tidak melompat sejenak. Makhluk pintar ini terkadang lupa menyimpan makanannya sendiri. Meski begitu, tupai dan manusia sama-sama memiliki peran penting dalam kehidupannya masing-masing.
Contoh 2:
Ternyata cara monyet merawat anaknya hampir mirip dengan cara manusia saat merawat anaknya. Monyet menyusui anaknya, mereka selalu menggendong anaknya, mereka menyayangi anaknya sepenuh hati.
Monyet pun senantiasa menjaga anaknya dari berbagai ancaman. Terlebih monyet adalah hewan yang umumnya biasa hidup di alam liar. Seperti halnya Ibu kita, seorang Ibu senantiasa merawat dan menyayangi anaknya dengan penuh kasih sayang dan tanpa pamrih.
Baca Juga: Contoh Majas Pleonasme: Lengkap dengan Pengertian dan Ciri-cirinya
Contoh Paragraf Analogi Singkat tentang Ekonomi
Contoh 1:
Menabung seperti halnya menanam benih yang diharapkan menjadi pohon dengan buah yang lebat kelak. Tidak perlu menanam banyak benih di seluruh kebun yang kita punya. Menanam satu atau dua benih jauh lebih baik, meski terlihat tidak seberapa.
Jika disiram setiap hari di waktu yang tepat, ia akan tumbuh dengan sempurna. Jika dirawat dengan sepenuh hati, ia akan menjadi pohon yang kuat akarnya serta lebat daunnya. Maka kita pun tinggal menunggu pohon itu berbuah untuk kemudian dipanen.
Dalam menabung pun sama, tidak harus dengan jumlah yang banyak sekali dalam seminggu. Menabung dengan jumlah yang kecil tetapi rutin akan lebih baik. Memang tidak seberapa, tapi jika dilakukan dengan sabar, kita dapat memetik hasilnya di kemudian hari.
Contoh 2:
Ekonomi di negeri ini bagaikan ladang yang dirawat dengan baik dalam waktu lama, tetapi belum tentu mendapat panen yang berlimpah. Ladang yang begitu luas memiliki ancaman yang cukup berat, yaitu tikus. Sebelum siap dipanen, tikus-tikus kerap mendahului petani.
Sama halnya dengan tindak kejahatan korupsi yang menjadi salah satu faktor suatu negeri susah berkembang ekonominya. Koruptor sejatinya adalah ancaman yang cukup menakutkan. Seperti kata pepatah “mati satu, tumbuh seribu”.
Satu koruptor berhasil ditangkap, akan tumbuh koruptor-koruptor lainnya. Untuk menghasilkan perkembangan ekonomi yang berkesinambungan, tindak korupsi memang harus ditiadakan. Agar tak merugikan layaknya tikus-tikus yang menanti di ladang.
Baca Juga: 28 Contoh Majas Eufemisme, Materi Pelajaran Bahasa Indonesia
Contoh Paragraf Analogi Singkat tentang Sosial
Contoh 1:
Orang yang berkomunikasi di zaman ini seperti seekor semut dan gajah. Layaknya peribahasa, semut yang berada di kejauhan terlihat, tapi gajah yang berada di depan mata justru tidak nampak. Padahal secara logika, gajah lebih besar dibandingkan semut.
Hal ini bagai komunikasi orang di zaman sekarang, yang lebih suka berkomunikasi dengan orang lain dari kejauhan secara online. Misalnya orang yang berada di dekatnya ia abaikan, karena lebih menarik berkomunikasi dengan yang jauh.
Mungkin ini tidak menjadi masalah jika bersama teman, tapi akan sangat tidak baik jika yang diabaikan adalah orang tua sendiri. Maka akan lebih baik jika kita dapat lebih bijak menggunakan smartphone dan media sosial di dalamnya.
Dengan begitu kita pun dapat berkomunikasi dengan baik bersama orang-orang terdekat terlebih dahulu. Alhasil semut yang tadinya terlihat dekat akan terlihat sebagaimana mestinya jika kita mampu melihat dengan seksama.
Contoh 2:
Orang tua yang memaksakan anak menjadi apa yang mereka inginkan tak ubahnya memaksakan seekor ikan untuk berjalan di atas tanah tandus. Pasalnya seekor ikan yang habitatnya di dalam air, tidak akan dapat dipaksakan untuk berjalan di tanah yang kering.
Begitu pula saat mendidik anak, sosok orang tua tidak dapat serta merta menuntut anaknya menjadi seperti yang mereka inginkan. Seorang anak tidak dapat dipaksa, sebab yang dipaksakan tidak akan baik.
Sejatinya setiap anak memiliki potensinya masing-masing. Justru sebagai orang tua harus pintar-pintar mengenali potensi anak, untuk kemudian membantunya mengembangkan potensinya.
Nah, agar si anak tidak bernasib sama seperti si ikan tadi, sosok orang tualah yang berperan penting mendidiknya sesuai dengan potensinya. Bukan mendidiknya sesuai dengan keinginan orang tua.
Baca Juga: Contoh Teks Anekdot Pendidikan yang Lucu dan Menarik Dibaca
Contoh Paragraf Analogi Singkat mengenai Budaya
Contoh 1:
Budaya-budaya yang ada di Indonesia sama seperti harta karun yang berharga. Sejatinya semakin banyak harta karun, semakin tak ternilai harganya. Namun, semakin banyak pula yang menginginkannya.
Sebagaimana harta karun, budaya di Tanah Air kita harus senantiasa dilestarikan dan dijaga. Kebudayaan di berbagai daerah memiliki keunikannya masing-masing. Sudah bukan rahasia umum, bahwa kebudayaan negeri kita sudah dikenal hingga mancanegara.
Oleh sebab itu, apapun jenis budaya di negeri kita alangkah baiknya untuk terus kita jaga. Mempelajari kebudayaan dapat menjadi hal yang membanggakan, terlebih bagi kita yang memiliki kecintaan khusus terhadap kebudayaan itu sendiri.
Contoh 2:
Berbicara mengenai Budaya negeri sendiri tentu sangat banyak dan beraneka ragam. Sayangnya, tidak sedikit remaja atau kaum muda di zaman sekarang yang tidak mengenal budaya negeri sendiri.
Sebagian besar remaja di zaman sekarang bagaikan burung yang lupa di mana sarangnya. Ia tak tahu di mana menyimpan sarangnya, ia tak tahu di mana letak sarangnya. Padahal di sarang tersebut terdapat anak-anak burung yang perlu diberinya makan.
Kebanyakan remaja masa kini lebih cenderung mencintai budaya barat hingga Korea, ketimbang mencintai budayanya sendiri. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang meniru budaya barat yang “negatif” seperti mabuk-mabukan hingga narkoba.
Yang menyebabkan fenomena tersebut sebab kurangnya kemampuan mereka dalam menyerap kebudayaan barat itu sendiri. Selain itu, mereka pun kurang dalam menyerap nilai-nilai moral yang dimiliki oleh negeri sendiri.
Maka menerapkan nilai budaya lokal sangatlah penting, terlebih di dalam proses pembelajaran dan juga dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat menjadi solusi, agar para remaja masa kini tidak seperti burung yang lupa tempat tinggalnya.
Baca Juga: 9 Contoh Teks Anekdot dalam Kehidupan Sehari-hari, Lengkap!
Contoh Paragraf Analogi Singkat Tentang Pendidikan
Contoh 1:
Orang yang menuntut ilmu seperti halnya mendaki gunung yang tinggi. Saat mendaki akan banyak rintangan yang harus dilalui, seperti jalan terjal dan semak belukar. Tak sampai di situ, jurang hingga binatang buas kapan pun dapat ditemui.
Seperti dalam menuntut ilmu, kita akan banyak mengalami berbagai rintangan. Mulai dari kesulitan memahami pelajaran, kesulitan ekonomi, dan lain-lain. Namun bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, pasti dapat melalui apapun rintangannya.
Contoh 2:
Sekolah sebagai tempat menuntut ilmu umpamanya cermin bagi murid-muridnya. Sebagaimana cermin, apabila kita bercermin di hadapan cermin yang jernih maka bayangan wajah kita akan terlihat jelas.
Sebaliknya, apabila kita bercermin di hadapan cermin yang kotor maka bayangan wajah kita tidak dapat terlihat secara jelas di cermin. Hal ini pun berlaku terhadap kualitas pendidikan di sekolah-sekolah sebagai tempat menuntut ilmu.
Dapat disimpulkan apabila kualitas murid-muridnya begitu baik, maka kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah sangat baik. Tapi sebaliknya, kualitas murid yang buruk mencerminkan kualitas pendidikan yang kurang baik.
Dengan begini setiap sekolah ataupun instansi pendidikan harus selalu siap untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dihadirkan. Sudah pasti, kualitas pendidikan dari setiap sekolah akan tercermin dari kualitas murid-murid yang telah dibinanya.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan Lengkap dengan Strukturnya