-Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Ruang atau tempat dan waktu dalam cerita fantasi melebihi realita dan tidak terbatas. Penulis dapat menggunakan berbagai latar untuk membangun cerita fantasi.
-Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu.
-Bersifat fiktif
Cerita fantasi bersifat fiktif atau bukan kejadian nyata. Cerita fantasi juga bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata namun diberikan unsur fantasi.
-Bahasa
Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Baca Juga: 7 Contoh Teks Cerita Sejarah tentang Pahlawan, Penuh Perjuangan!
3. Jenis cerita fantasi
Berdasarkan e-modul Kemdikbud Republik Indonesia, cerita fantasi dibagi menjadi dua jenis yaitu berdasarkan kehidupan nyata dan cerita fantasi latar cerita. Berikut ini ulasannya:
1. Cerita fantasi berdasarkan kesesuaikan dalam kehidupan nyata
a. Cerita fantasi total
Cerita fantasi total adalah cerita fantasi yang dibuat oleh pengarang terhadap objek tertentu dan cerita didalamnya yang tidak sesuai dengan atau tidak terjadi di dalam kehidupan yang nyata. Hal-hal yang tidak sesuai dengan kehidupan yang nyata, seperti nama orang, nama objek, nama kota, dan lain-lain.
b. Cerita fantasi irisan
Cerita fantasi irisan adalah cerita fantasi yang berisi tentang dunia imajinasi yang di mana nama-nama tempat dan nama-nama peristiwa masih ada di dunia nyata.
2. Cerita fantasi berdasarkan latar cerita
a. Cerita fantasi sezaman
Cerita fantasi sezaman adalah cerita fantasi yang hanya memakai satu jenis latar waktu. Misalnya, menggunakan latar masa kini, menggunakan masa lampau, dan menggunakan masa yang akan ada datang.
b. Cerita fantasi lintas waktu
Cerita fantasi lintas waktu adalah cerita fantasi yang didalamnya terdapat dua latar waktu yang berbeda. Misalnya, pengarang menggunakan masa lampau dan masa depan dalam satu cerita.
Baca Juga: 8 Contoh Cerita Inspiratif dan Pesan Moralnya, Lengkap!
4. Struktur cerita fantasi
Dalam membuat cerita fantasi dibutuhkan struktur cerita fantasi yaitu sebagai berikut:
-Orientasi
Struktur orientasi para pembaca akan menemukan sebuah cerita berupa pengenalan yang dimulai dari tema, tokoh, dan alur yang ditulis oleh pengarang.
Misalnya, Saya adalah seorang laki-laki yang bernama Siska dan berumur 10 tahun. Di sekolah saya memiliki seorang teman yang bernama Putri dan Dinda. Kami sangat senang melakukan belajar bersama di rumah dan bermain bersama-sama.
-Konflik
Struktur konflik bagian dari cerita fantasi di mana cerita fantasi akan memunculkan suatu permasalahan. Jadi pembaca selalu ingin membaca cerita sampai akhir.
Misalnya, Putri menyampaikan kabar buruk kepada diriku bahwa Dinda tiba-tiba pingsan dan sedang dilarikan ke rumah sakit.
-Resolusi
Struktur resolusi menceritakan tentang jalan keluar dari permasalahan yang ada. Konflik pun mulai mereda sehingga pembaca akan bertanya-tanya bagian akhir ceritanya seperti apa.
Misalnya, kami mendengar kabar bahwa kondisi Dinda sudah membaik, sehingga beberapa hari lagi akan pulang ke rumah.
-Ending
Struktur ending merupakan bagian akhir dari cerita fantasi. Pada bagian ini ada cerita yang berakhir bahagia dan juga berakhir kesedihan.
Misalnya, setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Dinda bisa pulang ke rumah. Kami sebagai temannya merasa bahagia.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Anime Harem Terbaik yang Memiliki Alur Cerita Romantis, Bikin Gemas!
Sumber: Gramedia.com