Deni Kurnaedi: Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Terus Tingkatkan Gerakan Minat Membaca

15 November 2022 13:30 WIB
Plt. Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurnaedi ketika membuka Seminar Nasional dan Rapat Koordinasi GPMB di Jakarta, Selasa pagi, (15/11/22).
Plt. Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurnaedi ketika membuka Seminar Nasional dan Rapat Koordinasi GPMB di Jakarta, Selasa pagi, (15/11/22). ( Dok Perpusnas)

Jakarta,Sonora.Id - Sejak berdiri 25 Oktober 2001, organisasi Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) terus menjadi wadah kegiatan untuk menggerakkan minat baca masyarakat. Di usianya yang ke-21, GPMB dituntut untuk tidak hanya mendukung kerja perpustakaan tentang pembudayaan kegemaran membaca tapi juga keberadaannya dapat lebih dirasakan masyarakat hingga ke pelosok.

Hal tersebut diampaikan Plt. Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurnaedi ketika membuka Seminar Nasional dan Rapat Koordinasi GPMB di Jakarta, Selasa pagi, (15/11/22).

“Karena membaca memiliki peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan terlebih di era informasi dan komunikasi saat ini. Membaca merupakan jembatan bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan, baik di lingkungan Pendidikan maupun pekerjaan,” kata Deni Kurnaedi.

Sebagai proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif. Melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.

Baca Juga: Rumah Literasi Pelangi Membangun Minat Baca Diawali Lingkungan Sekitar

Betapa pentingnya membaca bagi pengembangan kualitas intelektual bangsa, maka sejak negara ini diproklamirkan, tidak ada pemimpin negara yang tidak menempatkan membaca pada program prioritas pembangunan.

Di zaman modern akan sulit bagi siapapun yang masih buta aksara untuk mengikuti perkembangan Iptek yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Mereka diperkirakan akan terpinggirkan akibat ketidakmampuan menyerap informasi.

Lebih lanjut disampaikan Deni, sebagai negara berkembang, Indonesia masih dihadapkan pada persoalan literasi. Maka itu, penting membangun kesadaran belajar agar tercipta masyarakat yang literat.

Lahirnya perilaku tidak bijak di media sosial, maraknya hoaks dan ujaran kebencian, sentimen berbasis politik menjadi bukti budaya literasi di Indonesia masih sangat minim.

“Kita tidak dapat memungkiri bahwa budaya literasi sangat penting. Dengan literasi, masyarakat bukan hanya dapat menambah ilmu pengetahuan yang akan membentuk manusia Indonesia yang unggul dan berkarakter. Hanya literasi yang bisa mengubah tatanan masyarakat menjadi lebih baik,” tambah Deni.

Seminar Nasional GPMB 2022 mengangkat tema “Indonesia Darurat Literasi, Benarkah? Persoalan dan Solusi” menghadirkan narasumber Ketua Umum PP GPMB Tjahjo Suprajogo, penulis antologi Qurrota Aini, penulis Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK)Inayatul Mumtaz, dan sejumlah pembicara lainnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm