Makassar, Sonora.ID - Remaja merupakan salah satu sasaran utama dalam upaya pencegahan stunting. Berdasarkan data Sensus Penduduk tahun 2020, jumlah remaja usia 10 – 24 tahun tercatat berjumlah 67 juta jiwa atau sebesar 24 persen dari total penduduk Indonesia.
Kepala BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani mengatakan, dengan populasi yang sangat besar, remaja menjadi fokus dan modal penting dalam pembangunan nasional. "Utamanya dalam mewujudkan generasi yang bebas Stunting untuk Indonesia emas 2024,” ujar Andi Rita ditemui di Makassar, Selasa (15/11/22).
Menurut dia, kondisi remaja saat ini bukan tanpa tantangan. Berbagai permasalahan sedang dihadapi remaja, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan gizi. Isu yang tak kalah penting adalah tingginya angka pernikahan dini yang mengancam kualitas generasi bangsa berkualitas.
“Hamil terlalu muda merupakan salah satu penyebab terjadinya kasus stunting, sebagai calon ibu, remaja putri harus menyiapkan kondisi tubuhnya agar ideal sebelum menikah dan hamil, ” sebutnya.
Baca Juga: BKKBN Sebut Provinsi Sulsel Sigap Bentuk Tim Penurunan Sunting
Oleh karena itu, BKKBN melalui Program Generasi Berencana mendorong setiap remaja memiliki perencanaan dalam kehidupan dengan melewati 5 (lima) transisi kehidupan. Yaitu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas.
“Remaja berperan sebagai pemutus rantai kasus stunting sehingga remaja harus memperbaiki derajat gizinya, tidak terburu-buru menikah, dan menghindari perilaku berisiko dan tidak kalah penting minum tablet tambah darah,” ucap Andi Rita.
Untuk meningkatkan peran serta remaja dalam program nasional tersebut, BKKBN Sulsel baru-baru ini menggelar Festival Generasi Berencana Cegah Stunting dari Hulu di Makassar. Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK), Irmawahyuni Bachtiar mengungkapkan, remaja sebagai calon orang tua perlu dibekali sejak dini terkait perilaku hidup sehat.
Termasuk menyiapkan pranikah dengan konsumsi makanan bergizi seimbang dan tablet tambah darah.
Pihaknya berharap, setelah mengikuti kegiatan itu, para remaja dapat meningkatkan pengetahuan dan perannya untuk bersama-sama berkolaborasi dalam pencegahan stunting dari hulu.