Muda menerangkan, sudah memulai sistem informasi data berbasis geospasial sehingga
nantinya bisa menjadi penunjang bahan baku dalam penerapan artificial intelligence (kecerdasan buatan) dalam perumusan kebijakan di tingkat nasional.
"Justru dengan kita telah menyusun satu data ini, maka kita bisa berpeluang untuk menjadi kontributor data. Pemanfaatan artificial intelligence ini akan lebih maksimal jika data yang disajikan itu lengkap dan bersifat satu data," tuturnya.
Menurutnya, kecerdasan buatan akan menjadi tantangan sekaligus penyemangat bagi
Kabupaten Kubu Raya agar bisa terus memperkuat sistem satu data dan geoportal, sehingga keseluruhannya bisa menjadi suguhan data yang baik. Dengan satu data, maka usulan daerah tidak perlu lagi dengan proposal.
“Tentunya dengan satu data ini bisa memberikan jawaban langsung. Di sinilah peran artificial intelligence atau kecerdasan buatan itu untuk mempercepat perencanaan pembangunan,” sebutnya.
Lebih jauh terkait sistem informasi data berbasis geospasial, Muda mengungkapkan hal itu pada prinsipnya adalah semua data dan informasi atas subyek dan obyek tak hanya disuguhkan dalam bentuk tabel, namun dalam bentuk nama, alamat, lokasi, posisi koordinat, dan informasi berbasis peta ruang kebumian, sehingga lebih faktual menunjukkan posisi dan sebaran, data-data lebih akurat, mutakhir, terpadu, lengkap, dan langsung dari sumbernya.
“Jadi ini akan lebih menavigasi kita dalam rencana sasaran subyek dan obyek sehingga tidak khawatir keliru sasaran dan alokasi anggaran. Arah kebijakan-kebijakan strategis pun jadi sangat jelas dan konsisten bagi semua pihak dan rakyat akan terakses dan terlayani dengan baik dan berkeadilan,” tuturnya.
Dengan sistem informasi data berbasis geospasial, lanjutnya, arah kebijakan tidak akan
serampangan dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mendesak rakyat di tiap rumah
tangga, bukan hanya berdasarkan keinginan dan kepentingan politik praktis yang instan saja.
Baca Juga: Pemkab Kubu Raya Beri Atensi kepada Penyandang Disabilitas Lewat Perda