Kepada Smart FM Banjarmasin, Ia membeberkan, ada kenaikan sejumlah bahan pokok meskipun tidak begitu signifikan. Salah satunya telur.
"Sekarang sudah berangsur normal. Kami dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga terus melakukan operasi pasar dan masuk ke desa-desa untuk melihat langsung kondisi masyarakat," ungkapn
"Memang ada beberapa komoditas yang harganya masih mengalami kenaikan. Seperti daging sapi dan kedelai, naik sekitar Rp5.000 - Rp. 10.000. Tapi untuk stok kita pastikan aman," timpal Abdillah, Kabid Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Tanah Laut.
Meski demikian, lanjut Hairul Rizal, dengan adanya Pasar Rakyat untuk UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel ini, pihaknya merasa sangat terbantu dalam upaya stabilisasi harga bahan pokok.
"Sangat besar kontribusinya. Semoga sinergitas ini juga bisa terus berlanjut," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Gusti Yanuar Noor Rifai merasa bersyukur, pelaksanaan Pasar Rakyat Untuk UMKM berjalan lancar hingga di titik keenam.
"Semoga di titik-titik selanjutnya juga berjalan dapat lancar. Masih ada tujuh titik lagi, karena kegiatan gelar secara bergiliran di 13 kabupaten kota. Baik dari segi pengamanan maupun proses pendistribusian paket sembako kepada masyarakat," harapnya
Ia juga berpesan, kepada masyarakat yang datang untuk tidak berdesak-desakan dan membiasakan budaya antre guna menciptakan suasana kondusif.
"Semoga masyarakat bisa sabar. Karena kami membudayakan antre setiap titip pelaksanaan pasar rakyat," tutupnya.
Sebelumnya, sekitar 1.800 paket sembako di titik kelima Pasar Rakyat Untuk UMKM di kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ludes terjual.
Kegiatan yang didukung oleh Bank Kalsel, organized by Smart FM Banjarmasin itu, menjual paket seharga Rp42.000, dari harga normal Rp62.500 ribu per paket yang ditukar menggunakan kupon.