16 Finalis Adu Inovasi di Ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2022

19 November 2022 17:14 WIB
16 Finalis Adu Inovasi di Ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2022
16 Finalis Adu Inovasi di Ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2022 ( Saortua Marbun)

Sonora.ID – Sebanyak 16 finalis berkompetisi menjadi nomor satu dalam ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2022 untuk kategori beton dan rangka baja.

Kali ini, Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta bertindak sebagai tuan rumah Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2022 yang berlangsung 18-20 November 2022.

Ajang ini juga merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

13 perguruan tinggi tersebut masing-masing ialah Universitas Tarumanagara, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah Malang, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Pontianak, Universitas Jember, Universitas Lampung, Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan Politeknik Negeri Malang.

Rektor Universitas Tarumanagara, Agustinus Purna Irawan mengatakan kompetisi ini akan menghasilkan output berupa sebuah prototipe gedung hasil dari rancangan bangunan gedung dengan ketentuan dasar bahan beton dan rangka baja. Selanjutnya, rancangan atau prototype itu akan dipresentasikan mahasiwa di depan juri dan dipraktekkan dalam bentuk fisik untuk melihat kesesuaiannya.

Baca Juga: Kemensos Mulai Realisasikan Program Penanganan Kemiskinan Terpadu di Cilincing Jakarta Utara

"Kalau standar-standarnya mereka (mahasiswa teknik sipil) sudah tahu. Tetapi kalau inovasi baru kemudian ditemukan oleh dewan juri itu sebagai inovasi yang khas, itu kemudian yang akan dipresentasikan", ujar Agustinus disela-sela acara Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) tahun 2022, di Jakarta, Jumat (18/11).

Agustinus menyebut hasil project mahasiswa ini bukan tidak mungkin akan dilirik oleh dunia industri. Namun, tetap memerlukan pengembangan dan penyesuaian sesuai standar yang ada ketika diimplementasikan.

“Ini adalah suatu keilmuan teknik sipil yang sebenernya applied, yang bisa digunakan pada bangunan gedung. Jadi inovasi-inovasi yang dihasilkan para mahasiswa dengan dukungan para pembimbing nanti bisa diimplementasikan di dunia industri. Apakah dalam bentuk pengembangan material, apakah dalam bentuk desain atau memang langsung implementasi pada bangunan gedung yang dibangun oleh para pemborong yah, pembuat gedung itu sendiri”, ungkapnya

Lewat kompetisi ini, Rektor Untar Agustinus Purna Irawan juga berharap para mahasiswa yang kelak menjadi insinyur nantinya memiliki tanggung jawab moral. Menurutnya, saat ini, mahasiswa sangat ideal dengan segala macam hitungan, desain dan simulasi yang bagus. Jika nantinya di lapangan ada penyesuaian kata Agustinus, harus dapat dipastikan apakah merugikan atau tidak.  

"Kalau kita hanya sekedar menghasilkan satu produk kemudian dilepas begitu saja, kita punya keuntungan. Nah, tanggung jawab moralnya itu yang sangat membahayakan. Kita tahu juga kan banyak kasus-kasus kecelakaan kerja, robohnya bangunan dan jembatan. Kasus-kasus begitu mesti dihindari. Waktu membangun gedung kan ada umur pakai, beban dan gempa. Tentu itu harus dipertimbangkan dan jangan sampai itu kemudian berkurang spesifikasinya sehingga nanti kekuatan (bangunan) juga berkurang”, tegas Agustinus

Dia mengatakan, pembangunan Indonesia ke depan akan sangat masif sehingga perlu orang-orang hebat. Menurutnya, para insinyur harus memastikan setiap konstruksi seperti gedung, jembatan, dan jalan memenuhi standar yang ada.

Di kesempatan yang sama, Koordinator Kerjasama Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Rizal Alfian menyebut kegiatan KBGI 2022 merupakan bagian dari upaya pemerintah memfasilitasi talenta yang ada di perguruan tinggi. Hal itu dinilai penting agar mahasiswa memiliki wadah dalam menunjukkan karya dan kompetensinya, sekaligus bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.

"Mereka mencipta karya, dengan adanya project atau lomba seperti ini. Para mahasiswa betul-betul akan merasakan bagaimana nanti di dunia profesi seperti pekerjaan di realitanya, bagaimana melakukan perencanaan yang baik, memahami faktor keselamatan bangunan bahkan pasca pelaksanaan pembangunan", tutup Rizal

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm