"Kerelaan masyarakat untuk membatasi kegiatan menunjukkan kesadaran sangat tinggi untuk menyukseskan KTT G20.Kontribusi itu sangat penting untuk melancarkan arus lalu lintas bagi delegasi KTT G20, sehingga para tamu negara merasa nyaman," terangnya.
Terkait 60 lembaga yang diberi piagam penghargaan, Sekda Dewa Indra menyampaikan bahwa masing-masing punya peran penting dalam perhelatan KTT G20. Desa adat di seputaran area pelaksanaan KTT G20 berperan dalam menjaga kondusifitas lingkungan dan pemasangan penjor.
Sementara sanggar tari mengerahkan penari dan pagar ayu dalam prosesi penyambutan yang membuat delegasi KTT G20 sangat terkesan.
"Para kepala sekolah juga mengerahkan anak didik untuk mengadakan penyambutan pada jalur yang dilalui delegasi KTT G20,” imbuhnya.
Selain itu, advertising memberi kontribusi dengan merelakan media promosi mereka dimanfaatkan untuk kebutuhan KTT G20.
Dewa Indra menambahkan, piagam penghargaan yang diberikan memang hanya berupa selembar kertas. Namun menurutnya selembar kertas ini akan menjadi bukti keterlibatan lembaga penerima dalam KTT G20 Tahun 2022.
"Pasang di dinding kantor masing-masing, karena akan menjadi bukti kontribusi lembaga dalam KTT G20. Kita tak tahu kapan lagi perhelatan serupa akan dilaksanakan di Bali,” pungkasnya sembari menyampaikan permohonan maaf bila selama pelaksanaan KTT G20 ada yang kurang berkenan dalam proses koordinasi.
Sementara itu, Kasatpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi melaporkan bahwa piagam penghargaan diberikan kepada 21 desa adat, 10 SMA, 8 SMP, 10 advertising dan 11 sanggar/komunitas.
Ditambahkan olehnya, penghargaan diberikan karena keterlibatan aktif berbagai lembaga ini dalam mendukung kesuksesan KTT G20.
Baca Juga: Jasa Raharja dan Korlantas Polri Bersinergi Aktif Sukseskan KTT G20