Sonora.ID - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersimpati atas musibah gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Pada pembukaan 3rd International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) di Bali, Rabu (23/11), stakeholder dan pelaku industri hulu migas bahkan mendoakan para korban gempa tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan duka yang mendalam industri hulu migas atas musibah yang menewaskan ratusan orang tersebut.
“Pertama-tama, atas nama industri hulu migas, saya menyampaikan belasungkawa kepada para korban gempa di Cianjur. Mari kita panjatkan doa bersama, semoga Allah memberikan kesembuhan yang cepat bagi yang terluka, dan Indonesia beserta rakyatnya selalu dalam lindungan Allah SWT,” ujar Dwi.
SKK Migas juga berkomitmen untuk menggerakan industri hulu migas, baik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), industri penunjang hulu migas, serta manajemen dan pekerja SKK Migas untuk memberikan kontribusi dalam penggalangan bantuan untuk meringankan musibah gempa cianjur pada masa pemulihan, termasuk perbaikan rumah-rumah yang rusak.
Baca Juga: Makna dari Legenda Gempa Bumi, Ada Kura-kura Raksasa di Dalam Bumi?
“Pengumpulan bantuan tengah berlangsung. Kami akan mempercepat proses agar bantuan dapat segera disalurkan,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan korban gempa Cianjur, SKK Migas akan berkoordinasi dengan instansi terkait di Pusat maupun Daerah. Sehingga bantuan industri hulu migas dapat didistribusikan dengan baik dan tepat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hadir secara online dalam IOG 2022 menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah lebih dari 280 orang meninggal akibat gempa di Cianjur. Jajarannya terus bergerak untuk membantu masyarakat yang terdampak gempa.
“Saat ini bantuan terus berjalan untuk memastikan seluruh korban mendapatkan bantuan,” ujar Ridwan.
Gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 terjadi di Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada kedalaman 11 km.
Baca Juga: Polri Perintahkan Kapusdokkes Kirim Tenaga Medis Tambahan untuk Korban Gempa Cianjur