Dikutip Daily Mail yang melansir dari Kompas.com, (22/11/22), Alexander Jones, ilmuwan asal Universitas New York, mengatakan bahwa antikythera merupakan kalender bulan dan matahari.
Penggunaan antikythera di masa lalu mampu memberikan pengetahuan akan posisi surya (matahari), serta bulan pada zodiak. Di mana, posisi planet-planet yang berada di lingkaran matahari bisa memberikan prediksi sebuah eklips.
Lebih luas juga, antikythera juga dipergunakan dalam mempelajari alam semesta, seperti sebuah kitab astronomi yang kita gunakan saat ini.
Jones mengungkapkan, penemuan ini juga memiliki arti yang memberikan referensi seputar astronomi Yunani antik yg belum diketahui.
Antikythera juga ditemukan beserta perunggu, patung marmer, gelas dan keramik yang berasal dari kapal karam sepanjang 40meter ini juga belum diketahui asal kondisinya.
Namun, diperkirakan kapal yang memuat antikythera pecah menjadi 2 bagian, lalu tenggelam dan terperangkap di bagian bawah laut yang curam.
Alat ini juga dirancang para ilmuwan Yunani kuno di antara 150-100 SM dan masih belum terpecahkan seluruhnya. Tapi, saat ini Ilmuwan berasal University College London (UCL) memiliki kepercayaan bahwa mereka akhirnya bisa memecahkan teka-teki tersebut dengan menggunakan pemodelan personal komputer 3D. Di mana, mereka telah membentuk ulang seluruh panel depan dan berharap bisa membuat replika dari antikythera mechanism dengan skala penuh yang menggunakan bahan terbaru.
Saat ini, tampilan baru dari antikythera sudah dimuat dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada Nature. Sekelompok peneliti juga menjamin dalam sebuah studi bahwa sudah ditemukan bukti kapan komputer tertua di dunia ini pertama kali dinyalakan.
Antikythera mechanism sendiri juga dianggap sebagai komputer pertama dan berasal dari serangkaian penelitian, para ahli juga menyebutkan telah berhasil mengungkap bagaimana, serta kapan mesin itu mulai bekerja.
Baca Juga: 10 Negara Tertua di Dunia, Asal Usul Peradaban Manusia Dimulai
Di mana, peneliti menyebut antikythera mechanism secara perdana digunakan pada 22 Desember 178 SM, serta ada sejumlah alasan juga bahwa komputer analog ini telah beroperasi di 20 Desember 178 SM.
Pengoperasian pertama, terjadi terhadap eklips matahari yang saat itu berlangsung lebih dari 12 menit. Pengoperasian kedua, terjadi di hari berikutnya, yaitu 23 Desember yang menjadi titik kembali matahari, serta menjadi hari penting di antara Yunani kuno masa itu.
Selain itu, Aristeidis Voulgaris, seorang penulis utama studi dan juga pemimpin tim Rekonstruksi Fungsional Antikythera Mechanism - The FRAMe Project, mengungkapkan personal komputer analog antik ini ada dalam perhitungan dalam penggunaan prosedur di pembuatan alat ukur dan titik acuan, seperti kalender sebagai dasar seluruh perhitungan.
Sementara itu, beberapa peneliti, seperti Alexander Jones, profesor sejarah ilmu pasti purbakala di New York University, menyebutkan bahwa masih ada beberapa kekurangan landasan baik dalam konteks secara luas astronomi dan sains antik pada studi terkait personal komputer analog ini.
Di mana, dalam studi lain juga ditemukan bukti bahwa komputer tertua di dunia ini dinyalakan sebelum dilakukannya peninjauan yang diunggah ke arXiv, sebuah jurnal online di bidang penelitian.
Baca Juga: 4 Daftar Kerajaan Tertua di Indonesia, Dimulai Sejak Abad 4 Masehi