2. Terjadinya Resesi
Ramalan ini juga sudah menyebutkan bahwa resesi akan terjadi besar-besaran dan tidak hanya di Indonesias aja, tetapi juga di seluruh dunia.
Prabu Jayabaya menyebutkan dalam ramalannya, 'wong golek pangan koyo gabah diinteri,'.
Ini diartikan sebagai orang-orang akan kelabakan dalam bertahan hidup, seperti beras yang digoyang-goyangkan di dalam tampah.
3. Kondisi Politik yang Kacau Balau
Salah satu bencana yang disebutkan dalam ramalan Jayabaya adalah kondisi politik Indonesia yang kacau balau.
Dalam ramalan disebutkan bahwa, "Besok yen ono peperangan, teko soko wetan kulon kidul lan lor, akeh wong becik soyo sengsoro, wong jahat soyo seneng,".
Baca Juga: 5 Weton yang Diprediksi Menderita Penyakit Kronis di Usia Tua, Tolong Jangan Cuek!
Tidak hanya itu saja, perang saudara juga akan terjadi di tahun 2023 sebagaimana Jayabaya menyebutkan, "Ono peperangan ing jero, amargo para pangkat akweh sing padha salah paham,".
4. Pandemi Belum Benar-benar Berakhir
Pandemi yang terjadi masih belum berakhir meskipun sudah memasuki tahun 2023 berdasarkan ramalan Jayabaya.
Dalam ramalan disebutkan, "Akeh wong dicokot lemut mati. Lan akeh wong dicokot semut sirno," yang berartikan "Banyak orang yang digigit nyamuk mati dan banyak orang yang digigit semut hilang,".
Semut dan nyamuk ini menjadi metafora dari berbagai virus yang bisa saja menyebabkan pandemi lainnya di tahun depan.
5. Meningkatnya Teknologi
Meskipun diramalkan ada banyak sekali bencana, Jayabaya menyebutkan bahwa teknologi akan meningkat pesat di tahun 2023.
Hal ini disebutkan dalam ramalannya yang berbunyi, "Akeh Oma ing dhuwur jaran," yang berartikan "Banyak rumah di atas kuda,".
Kuda merupakan metafora dari kemajuan peradaban di zaman lalu dan gambaran bahwa perkembangan zaman sudah sangat mutakhir dengan teknologi yang ada.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.