Pada tahun ini, BRIN menganugerahkan Nurtanio Memorial Lecture 2022 kepada Dr. Orbita Roswitiarti M. Sc. sebagai sosok yang dianggap telah berjasa dalam memajukan dunia penerbangan dan antariksa di Indonesia.
Selain kesempatan untuk memberikan kuliah umum, penerima penghargaan juga mendapatkan medali, sertifikat dan uang senilai Rp.25.000.000,-.
Dengan adanya penghargaan ini diharapkan dapat memberi tempat terhormat bagi para tokoh, ilmuwan, atau periset yang telah banyak memberikan inspirasi dan pemikirannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan bidang antariksa dan kedirgantaraan.
“Ini adalah Nurtanio Memorial Lecture yang pertama, nama bu Orbita juga akan menjadi sejarah sampai kapanpun. Jadi apa yang disampaikan oleh bu Orbita itu sangat-sangat in line dengan misi kami di BRIN karena BRIN meng-carry over tugas dan fungsi dari LAPAN sebelumnya sesuai Undang-Undang Keantariksaan, UU 21 tahun 2013”, ungkap Handoko.
Baca Juga: Gelar Unjuk Rasa di Depan Kemendikbudristek, Mahasiswa Tuntut Nadiem Makariem Tindak PN UKAI
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan gelaran Nurtanio Memorial Lecture kali ini menjadi yang pertama guna mengenang jasa Bapak Penerbang Indonesia.
"Nurtanio Memorial Lecture merupakan ajang pertama yang diselenggarakan BRIN untuk mengenang kontribusi dan semangat Nurtanio sebagai Bapak Penerbangan dan perintis industri penerbangan Indonesia sebelum era Pak Habibie," ujar Handoko.
Terlebih BRIN, sambung Handoko melalui Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, yang mewarisi tugas dan fungsi Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) sebelumnya, memiliki program penguatan riset kedirgantaraan, dan secara khusus saat ini mengembangkan drone untuk tujuan sipil serta pesawat komuter N-219 beserta varian amfibinya.
"Selain penerbangan, BRIN juga fokus mengembangkan teknologi keantariksaan. Teknologi ini sangat perlu untuk mendukung kedaulatan di semua aspek dari negara kita yang kepulauan dengan wilayah yang cukup luas," tambahnya.
Menurut Handoko, teknologi antariksa tidak sekedar masalah teknologi maju masa depan, tetapi justru telah menjadi alat penting di berbagai aspek kehidupan kita saat ini.
BRIN juga bertanggung jawab mengelola data citra yang diperoleh dari satelit penginderaan jauh.
"Data citra ini menjadi basis dalam pembuatan peta, RTRW, mitigasi kebencanaan seperti kebakaran hutan, banjir, dan lainnya, serta menjaga kedaulatan wilayah Indonesia. Di bidang pertanian dan perikanan, data citra satelit menjadi kunci pengelolaan lahan pertanian yang berkelanjutan, serta memonitor zona tangkap ikan yang lebih akurat," jelasnya.
Direncanakan Nurtanio Memorial Lecture akan diselenggarakan setiap tahun, sekaligus dengan penganugerahan Nurtanio Prize mulai tahun depan.
Baca Juga: 56 Organisasi Berkinerja Unggul dan Berkelanjutan Raih SNI Award 2022
Melalui Nurtanio Memorial Lecture dan Nurtanio Prize, BRIN dapat terus menghidupkan semangat dan cita-cita Nurtanio untuk mendukung riset dan industri penerbangan nasional secara berkesinambungan.
Handoko berharap penyelenggaraan Nurtanio Memorial Lecture selain untuk mengenang jasa Nurtanio juga dapat menjadi motivasi bagi generasi muda.
"Melalui penyelenggaraan Nurtanio Memorial Lecture ini, BRIN berharap dapat menggelorakan kembali semangat generasi muda Indonesia untuk ikut berkiprah menjadi bagian dari riset dan industri penerbangan nasional," harapnya.