Palembang, Sonora.ID - Sebagai upaya mengedukasi publik seputar prospek perekonomian nasional serta meningkatkan kontribusi dalam perekonomian nasional, Bank Indonesia (BI) kembali menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2022.
Agenda rutin yang dilaksanakan sejak tahun 1969 ini pada tahun 2022 digelar secara nasional dan berpusat di Jakarta, Rabu (30/11), dengan menghadirkan tamu istimewa Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta jajaran kabinet Indonesia Maju dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Sementara di Sumsel sendiri, PTBI KPwBI Tahun 2022 digelar di Grand Ballroom Hotel Arista Palembang yang dihadiri Deputi Kepala Perwakilan/Deputi Direktur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Bapak Nurcahyo Heru Prasetyo.
Dalam sambutannya, Perry menuturkan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%, dan akan terus meningkat menjadi 4,7-5,5% pada 2024 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
"Sinergi dan inovasi merupakan kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia pada 2023 dan 2024 yang akan melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi," ucap Perry.
Baca Juga: Bank Indonesia Targetkan Inflasi Kembali ke 3 Persen di Tahun 2023
Sementara perekonomian Provinsi Sumatera Selatan terbukti memiliki resiliensi tinggi dan mampu bangkit lebih cepat.
Perekonomian Sumatera Selatan di TW III 2022 tumbuh 5,34% (yoy), dan telah berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebagaimana sebelum pandemi COVID-19 dengan pertumbuhan diatas 5 %.
Secara tahunan, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Oktober 2022 tercatat sebesar 6,51% (yoy).
Peningkatan inflasi di Provinsi Sumatera Selatan terutama didorong oleh inflasi volatile food.
Dari sisi sistem pembayaran, Bank Indonesia berupaya memperluas ekosistem Quick Response Code Indonesian Standard (ORIS) untuk mendukung digitalisasi pembayaran di Sumatera Selatan.
Sampai dengan saat ini, jumlah merchant ORIS di Sumatera Selatan telah mencapai 541.659 merchant yang terdiri dari berbagai sektor, antara lain UMKM, tempat ibadah, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, pariwisata, termasuk pembayaran retribusi atau pajak.
Selain itu, user atau pengguna ORIS di Sumatera Selatan juga terus bertambah, saat ini jumlah pengguna QRIS di Sumatera Selatan mencapai 742.774.
Berdasarkan perkembangan ekonomi saat ini dan berbagai indikator makroekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tahun 2022 akan tumbuh pada rentang 4,72% s.d 5,57% (yoy).
Baca Juga: KPwBI Sumut Optimis, Tahun 2023 Ekonomi Sumut Bisa Tumbuh Lebih Tinggi
Sementara itu, di tahun 2023, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tetap tumbuh kuat sebagaimana tahun sebelumnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Nurcahyo Heru Prasetyo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022 yang digelar secara hibrida (daring dan luring) pada hari ini di Hotel Arista Palembang (30/11) menyampaikan bahwa Sumatera Selatan masih punya potensi besar untuk terus tumbuh dengan memanfaatkan beberapa celah ruang pertumbuhan ke depan didukung oleh sinergi, inovasi, dan optimisme yang perlu dijaga bersama.
Berbagai potensi pertumbuhan yang dapat didorong antara lain dengan meningkatkan realisasi investasi melalui perbaikan iklim investasi, optimalisasi sektor pertanian dengan meningkatkan produktivitas, dan peningkatan nilai tambah komoditas unggulan melalui hilirisasi.
“Kita juga perlu terus meningkatkan inklusivitas ekonomi dan keuangan digital melalui digitalisasi sistem pembayaran seperti dengan ORIS dan kanal lainnya, serta menjaga kestabilan inflasi dengan memperkuat koordinasi kebijakan dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID),” demikian disampaikan Nurcahyo Heru dalam kegiatan PTBI yang mengangkat tema “Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju".
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Ir. S.A. Supriono dalam sambutannya di PTBI menyampaikan bahwa dengan berbagai tantangan perekonomian yang ada saat ini seperti kenaikan harga pangan dan energi dunia, telah berdampak terhadap kenaikan harga di dalam negeri.
Namun, pemerintah pusat dan daerah telah berupaya dan mengantisipasi agar tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sampai terpuruk akibat dari krisis energi.
Pemerintah secara aktif melalui Kementerian terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) berkoordinasi aktif dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) seluruh Indonesia untuk mengawal tingkat inflasi Nasional dan Daerah.
"Pada pengendalian infiasi di Sumatera Selatan, kami melaksanakan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), agar dapat membuat masyarakat lebih mandiri dalam menyediakan kebutuhan pangannya," ujar Supriono.
Baca Juga: BI Naikan Suku Bunga Sebesar 50 bps Jadi 6 Persen
Dalam kesempatan PTBI 2022 ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan juga memberikan penghargaan Bank Indonesia Award tahun 2022 kepada 3 stakeholders sebagai apresiasi dalam dukungan pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
Penghargaan ini juga merefleksikan sinergi antara Bank Indonesia dan stakeholders dalam mempercepat pemulihan ekonomi daerah.
Penghargaan yang diberikan antara lain Media Partner terbaik pendukung diseminasi kebijakan BI wilayah Sumatera Selatan tahun 2022 yang diberikan kepada Harian Bisnis Radar Palembang,
UMKM binaan/mitra BI terkolaboratif wilayah Sumatera Selatan Tahun 2022 yang diberikan kepada Palembang Souvenir House (PASH), serta Mitra Strategis terkolaboratif dalam mendukung edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah wilayah Sumatera Selatan tahun 2022 yang diberikan kepada PT BRI ( Persero) Tbk, PT BPD Sumsel babel, dan PT BNI (persero) Tbk. *adv