Minahasa, Sonora.ID - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Ir. D. Tino Tandaju, M.Erg melakukan kolaborasi program Bangga Kencana audit kasus stunting dan rencana tindak lanjut pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) bersama pemerintah kabupaten Minahasa Selatan.
Selain itu juga mengukuhkan duta Genre tingkat kecamatan hingga desa, yagn diwujudkan dengan pelantikan pengurus forum GenRe cabang Minahasa Selatan, pada Rabu (30/11/2022) di Waleta, Kantor Bupati Minahasa Selatan.
Kegiatan yang bertujuan untuk penguatan kemitraan di kampung KB dan pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Ikut menghadiri kegiatan, Bupati Minahasa Selatan Franky D. Wongkar, SH dan Ketua TP PKK Minahasa Selatan Ny. Elsye Rosje Wongkar Sumual yang dikukuhkan sebagai Ayah Bunda GenRe dan pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Dandim 1302/Min yang diwakili oleh Kapten Inf Ramli Hamanja.
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Ir. D. Tino Tandaju, M.Erg, menekankan untuk membangun sumber daya manusia Minahasa Selatan perlu memperhatikan Stunting.
Baca Juga: BKKBN Sulut Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi dan Kabupaten/Kota
Dino Tandaju berharap GenRe berperan bagi anak-anak muda untuk mewujudkan Minahasa Selatan bebas Stunting.
Prevalensi Stunting di Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan SSGI Kemenkes tahun 2021 mencapai 24,2% di atas presentasi Sulut yaitu 21,6%.
Di mana menjadi tanggung jawab bersama untuk menurunkan angka prevalensi sampai 14% pada tahun 2024.
Dalam kesempatan itu, Bupati Minahasa Selatan Franky D. Wongkar, SH juga menyampaikan tiga hal yang menjadi harapan bersama yaitu berbagai program terkait penanganan stunting di OPD terkait, dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
Selanjutnya, duta generasi berencana kecamatan, desa/kelurahan se-Kabupaten Minahasa Selatan yang baru dikukuhkan diharapkan dapat hadir sebagai Agen Perubahan.
Dan pelaksanaan deklarasi Strategi Pencegahan Terkoordinasi Perkawinan Usia Anak (Si Patokaan) mendapatkan dukungan dan kerjasama semua stakeholder terkait, sehingga nantinya dapat memenuhi dan menjamin hak-hak anak, serta melindungi anak dari kekerasan yang dapat melahirkan generasi yang cerdas, intelektual, emosional dan spiritual.