Sebab kala itu Jepang melarang Indonesia menjadi negara berpendidikan, dan menutup banyak sekolah.
Kemudian setelah merdeka PGI kembali memulai aktivitasnya tepatnya setelah 100 hari pengumuman kemerdekaan dan kongres Guru Indonesia dilangsungkan dikawasan Surakarta, Jawa Tengah.
Pada kongres ini kemudian menyatukan berbagai perbedaan antara organisasi guru yang didasari perbedaan tamatan di lingkungan kerja, daerah, politik, agama, hingga suku.
Hingga pada akhirnya dikongres tersebut disepakati secara bersama wadah baru guru nasional menjadi PGRI.
Kelahiran PGRI yang mencerminkan semangat para guru nasional ini menjadi latar belakang sejarah Hari Guru Nasional 25 November yang sampai saat ini terus dirayakan.
Baca Juga: Mendikbudristek Ajak Guru Terus Berinovasi, Ciptakan Perubahan dan Kebaruan
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News