Jakarta, Sonora.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat sepanjang tahun 1991 - 2020 anomali suhu udara rata-rata di keseluruhan wilayah Indonesia adalah sebesar 26,8 derajat celcius.
Namun pada bulan September 2022, terdapat kenaikan anomali suhu udara rata-rata sebesar 0,2 derajat celcius menjadi 27 derajat celcius.
Salah satu cara meminimalisir kerusakan dari bencana yang muncul akibat perubahan iklim adalah dengan menerapkan sustainable engineering, infrastructure, dan development.
Dalam konferensi “International Conference on Sustainable Engineering, Infrastructure, and Development” besutan Universitas Pertamina (UPER), Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Perencanaan Infrastruktur UPER, Ir. Tota Simatupang, M.Eng., Ph.D., menyampaikan pentingnya aspek berkelanjutan dalam mengembangkan sebuah wilayah.
“Pembangunan berkelanjutan memiliki prinsip untuk mempertahankan kualitas hidup setiap manusia baik di masa sekarang maupun di masa depan. Prinsip ini telah menjadi dorongan bagi kita untuk melestarikan sumber daya dan bagaimana kita harus mengubah cara menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Tota.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Wilayah Kalbar Berpotensi Banjir Rob Sepekan ke Depan
Konferensi internasional bertema “Green Energy and Policy for Sustainable Development” ini diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Perencanaan Infrastruktur Universita Pertamina pada 23-24 November 2022.
Kegiatan ini diikuti oleh 527 orang peserta dari berbagai institusi pendidikan di Indonesia sebagai pemakalah.
Konferensi internasional ini turut dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang diwakili oleh Perekayasa Utama Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono, serta kalangan akademisi mancanegara, seperti: Assc. Prof. Muhammad Roil Bilad, Universiti Brunei Darussalam, Prof. Chun-Hung Lee, National Dong Hwa University, Prof. Taufik, California Polytechnic State University, dan Assc. Prof. Muhammad Aziz, University of Tokyo sebagai pembicara.
Dalam sambutannya Menteri PUPR Dr. (H.C.) Ir. H. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa prioritas utama Kementerian PUPR adalah pengembangan sumber daya air melalui pembangunan bendungan, perbaikan irigasi dalam rangka ketahanan pangan, banjir dan pengelolaan bencana terkait air serta perlindungan daerah pesisir.