Upaya Percepatan Pemanfaatan Sampah untuk Co-firing, PLN Lewat Program TJSL Laksanakan Workshop

5 Desember 2022 17:20 WIB
Workshop pengolahan sampah organik menjadi Pellet RDF yang digelar PLN UID Kalimantan Barat berkerjasama dengan Komunitas Akademi Ide Kalimantan.
Workshop pengolahan sampah organik menjadi Pellet RDF yang digelar PLN UID Kalimantan Barat berkerjasama dengan Komunitas Akademi Ide Kalimantan. ( Dok. Humas PLN)

Pontianak, Sonora.ID - Dorong percepatan pemanfaatan sampah untuk pembuatan Co-firing sebagai bahan bakar pembangkit, PLN UID Kalimantan Barat berkerjasama dengan Komunitas Akademi Ide Kalimantan menggelar workshop pengolahan sampah organik menjadi Pellet RDF, di Hotel Ibis Pontianak, Senin (5/12).

Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UID Kalbar, Mistoni mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen PLN untuk turut peduli terhadap pelestarian lingkungan, khususnya dalam menangani masalah sampah sehingga dapat menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi dan lingkungan di Kalimantan Barat.

Pelatihan yang dilaksanakan lewat program TJSL PLN Peduli ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memberdayakan sampah sehingga dapat bernilai ekonomis, salah satunya mengubah sampah menjadi bahan bakar pembangkit listrik.

"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta, bagi masyarakat Kota Pontianak, dan bagi Kalimantan Barat," pungkas Mistoni.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, mewakili Pemerintah Kota Pontianak mengapresiasi kepedulian PLN dalam meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengelola sampah lewat kegiatan workshop.

Baca Juga: Berkolaborasi, PLN & Pemerintah Salurkan Program BPBL kepada 416 Rumah Tangga di Kabupaten Batubara

Diakuinya, setiap Warga di Kota Pontianak ini menghasilkan sekitar 0,6 kilo sampah per orang per hari, sementara Kota Pontianak menghasilkan sekitar 403 ton sampah per hari. Dari sampah-sampah yang dihasilkan, hanya 74% yang dapat terangkut ke TPA. Namun saat ini baru 14% dari total sampah yang bisa diolah. Itu belum termasuk sampah liar yang berada di selokan, di pinggiran jalan, dan lain-lain.

"Permasalahan sampah menjadi PR kita bersama. Kita terus berusaha mencari solusinya. Kegiatan workshop hari ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi terhadap permasalahan-permasalahan sampah di Kota Pontianak," ujar Usmulyono.

Diakuinya, beberapa upaya telah dilakukan, salah satunya dengan mengolah sampah manjadi pupuk organik, pirolisis mengubah sampah menjadi bahan bakar, bio degister mengubah sampah menjadi gas yang dapat dimanfaatkan oleh warga.

"Selama ini kami telah melakukan pembinaan 23 komunitas bank sampah yang ada di Kota Pontianak agar dapat berperan aktif dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sehingga mampu meminimalisir masalah sampah yang ada di Kota Pontianak," tutur Usmulyono.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm