Jakarta, Sonora.ID - Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan berbagai komponen masyarakat dalam mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk dengan unsur organisasi masyarakat (ormas).
Namun, Sebagai perwujudan dari upaya tersebut, Bank Indonesia dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani Nota Kesepahaman (NK), bertempat di Kantor Pusat PBNU, Jakarta (5/12).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerja sama erat antara Bank Indonesia dan Nahdlatul Ulama dalam memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sesuai dengan peran masing-masing pihak.
Adapun Kerja sama tersebut merupakan wujud komitmen kedua belah pihak untuk bersama – sama mendukung dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan eksyar di Indonesia.
Kerja sama ini melanjutkan kerja sama sebelumnya yang telah dilakukan dengan sejumlah kalangan seperti ormas islam dan asosiasi, termasuk PP Muhammadiyah pada September 2021, dan ke depan akan terus dikembangkan kerja sama dengan berbagai pihak atau ormas lainnya.
Baca Juga: Kabar Baik! BI Sumsel Prakirakan Ekonomi Sumsel 2023 Tumbuh Kuat
Lebih lanjut, Perry Warjiyo menyampaikan 3 (tiga) aspek penting dalam bekerjasama dengan PBNU.
Pertama, pengembangan ekonomi melalui suatu ekosistem yang fokus pada pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pada komunitas pesantren. Ekosistem tersebut diharapkan mampu bersaing secara kompetitif baik ditingkat nasional maupun global.
Kedua, pengembangan keuangan syariah termasuk pengelolaan zakat, infaq, shadaqah, dan waqaf produktif untuk pemberdayaan ekonomi umat.
Ketiga, syiar ekonomi dan keuangan syariah yang terus dilakukan, termasuk pelaksanaan Festival Ekonomi Keuangan Syariah di tingkat regional dan Indonesia Sharia Economic Festival di tingkat nasional dan internasional.