Sonora.ID - Pendidikan vokasi mengarusutamakan transformasi pendidikan tidak hanya dari sisi persiapan lulusan yang berbekal kompetensi siap kerja dan berwirausaha, tetapi juga kompetensi berkreasi dan menghasilkan produk/jasa unggulan yang ramah lingkungan.
Pendidikan vokasi berporos pada transformasi kemitraan industri dan satuan pendidikan untuk menyiapkan SDM kompeten masa depan, yang dikemas dalam 2 kebijakan utama, yaitu SMK Pusat Keunggulan dan Matching Fund Vokasi.
Selain itu, Mendikbudristek terus mendorong peningkatan praktisi untuk turut aktif mengajar di SMK dan perguruan tinggi vokasi.
Program SMK Pusat Keunggulan tahun 2022 diperkuat dengan upaya pemadanan dana industri untuk memperkuat pembelajaran di SMK melalui teaching factory.
Program ini berhasil mendapatkan dukungan dari industri dan mampu meraih dana kolaborasi sebesar Rp1,065 triliun.
Sementara di perguruan tinggi vokasi, program matching fund vokasi berhasil meraih total dana kolaborasi sebesar Rp133,01 miliar, merupakan peningkatan 4 kali lipat jumlah proposal kerja sama industri dan perguruan tinggi vokasi dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Patenkan Mobil Listrik Buatannya, Bermerek Metaki
Sebagai contoh, dalam program matching fund vokasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) bekerja sama dengan VKTR dari Bakrie Group dalam mengembangkan operating system (OS) dan aplikasi untuk bus listrik dengan dana sebesar Rp2 miliar.
PENS juga bergotong royong dengan UNS dalam pengembangan teknologi baterainya.
Program pengembangan EV pada PENS mewadahi mahasiswa agar dapat mengerjakan proyek bersama dosen dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka.