Bandung, Sonora.ID - Gempa Cianjur berkekuatan M5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu, masih meninggalkan duka, bahkan dari data Rumah Zakat Bandung, ada sekitar 53 ribu rumah di Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan dengan berbagai katagori, mulai dari rusak berat sampai rusak ringan.
"Kondisinya saat ini warga masih membutuhkan berbagai macam bantuan, baik makanan, selimut, tenda, hingga rumah yang layak," ucap Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda di Kantor Rumah Zakat Jalan Turangga, Kota Bandung, Jumat (9/12/2022).
"Warga juga membutuhkan bantuan perbaikan rumah agar layak untuk dihuni atau ditempatkan kembali," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Murni, pihak Rumah Zakat mulai membuat skema banguan dalam bentuk rumah tumbuh bagi korban gempa Cianjur.
"Skema rumahnya telah kami buat karena melihat banyaknya rumah rusak dan tak bisa ditinggali," tutur Murni.
Baca Juga: Motion Radio Donasi Korban Gempa Cianjur Lewat Lelang Gitar
"Pemerintah memang akan membangun 200 rumah, tapi jumlah itu belum sebanding dengan yang rusak, makanya kami ikut serta membantu warga. Kami akan bangun rumah tumbuh hasil sumbangan para donatur," ungkapnya.
Disinggung jumlah rumah yang akan dibangun Rumah Zakat, Murni belum dapat memastikannya, karena jumlahnya akan disesuaikan dengan donasi yang masuk.
"Untuk di Cianjur kami belum dapat memastikan berapa jumlahnya, tapi sebagai gambaran, saat gempa bumi di Palu beberapa tahun lalu, kami berhasil membangun lebih dari 1.000 unit rumah," terang Murni.
Lebih lanjut dia mengatakan, paska gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, kepedulian donatur dan para mitra melalui Rumah Zakat telah membantu 34.807 penyintas gempa di 13 kecamatan.
Beragam bantuan telah disalurkan di masa tanggap darurat, seperti evakuasi, makanan siap saji, shelter & shelter kit, layanan kesehatan, perlengkapan bayi, layanan ambulans, hygiene kit, sembako, makanan tambahan, pos hangat, layanan psikososial, penyedian kain kafan dan Superqurban.
Menurut Murni, dana infak yang terkumpul dari para donatur disalurkan sesuai dengan tahapan penanggulangan bencana sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.