Menurutnya hingga saat ini terdapat 2 ribu insinyur Indonesia yang sudah bersertifikasi internasional tersebut.
Baca Juga: Jakarta Siap Gelar MGMAC 2023, Dukung Kekuatan Indonesia Dalam ASEAN 2023
"Registrasi AER ini penting agar insinyur Indonesia memiliki mobilitas yang tinggi sehingga bisa mengerjakan proyek di luar negeri bahkan menempati posisi strategis seperti project manager hingga project director," ucap Danis.
"Syarat untuk diusulkan ke AER ini adalah insinyur harus minimum di
tingkatan Insinyur Profesional Madya (IPM) yang disyaratkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII)," jelasnya.
Adapun jumlah insinyur dalam negeri yang sudah tingkatan IPM sebanyak 20 ribu, namun yang sudah teregister di AER baru 10 persen.
Sedangkan Direktur Eksekutif PII, Habibie Razak, mengatakan, insinyur Indonesia terlibat aktif di berbagai proyek keinsinyuran di Indonesia.
"Termasuk proyek strategis nasional dan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Tentunya kami mendukung suksesnya program transisi energi untuk mencapai target net zero di tahun 2060," pungkasnya.