Pontianak, Sonora.ID - Kalimantan Barat menjadi provinsi yang menegaskan keberadaannya sebagai salah satu wajah Indonesia.
Berbatasan langsung dengan salah satu wilayah Malaysia, sudah selayaknya Kalimantan Barat mendorong pengusaha UMKM, industri kecil dan menengah, serta artisan untuk bisa menembus kancah global, tentu tanpa melupakan potensi pasar digital dalam negeri.
Bersama Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Kalimantan Barat menempatkan pengusaha UMKM, serta industri kecil dan menengah untuk bisa meningkatkan kualitas produknya, dan menguasai keahlian digital untuk bisa memanfaatkan fitur-fitur teknologi dalam mengembangkan usahanya.
Di bawah arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai manajer kampanye program yang mengusung tema Corak Corak Kalbar Membangun UMKM Kalbar Go Global ini menggandeng BNI dan tujuh Rumah BUMN untuk bisa melakukan pelatihan dan pendampingan pengusaha UMKM.
Sebuah kerjasama yang menunjukkan betapa kepentingan masyarakat layak menjadi prioritas seluruh anak bangsa.
Baca Juga: Sambut Pasar Global, UMKM Binaan Pertamina Daftar Kekayaan Intelektual
Menteri Erick Thohir menegaskan, komitmen seluruh BUMN sebagai aset milik negara untuk turut serta membangun perekonomian Indonesia.
“Keberadaan kami memang untuk membangun negeri ini. Kami sepenuhnya menyadari bahwa tulang punggung perekonomian bangsa ini justru berada di punggung para pengusaha UMKM. Jadi, untuk membangun Indonesia, penting untuk memastikan pengusaha UMKM ini mampu menjalankan usahanya tanpa halangan berarti,” ucapnya.
Komitmen Kementerian BUMN ini dibuktikan dengan berbagai capaian luar biasa dari Gernas BBI Kalbar. Gernas ini turut mendukung penyaluran kredit digiKU Kalimantan Barat sebesar Rp200 miliar selama periode Agustus-Oktober 2022.
Tak hanya itu, kredit usaha rakyat (KUR) juga disalurkan ke lebih dari 75.000 UMKM di Kalbar dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 4,26 triliun sepanjang Januari-November 2022.