Pola Lantai Tari Kecak, Lengkap dengan Makna, Tujuan dan Sejarahnya

11 Desember 2022 11:05 WIB
Ilustrasi Pola Lantai Tari Kecak
Ilustrasi Pola Lantai Tari Kecak ( Kompas.com)

Pola lantai Tari Kecak adalah melengkung dengan barisan penari yang duduk akan membentuk lingkaran dengan ruang kosong di bagian tengahnya.

Ruang kosong ini akan digunakan penari lain untuk menjalankan cerita dari potongan kisah Ramayana.

Baca Juga: Awas Kecolongan Lagi! 8 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia

Makna Tari Kecak

Tarian yang berasal dari Pulau Bali ini tidak cuma sekedar gerakan badan semata saja, akan tetapi terdapat kisah di setiap gerakannya yang bermakna.

Saat para penari memasuki panggung, maka awal kisah dimulainya. Lalu, dilanjutkan dengan dibawa atau diculiknya Shinta oleh Rahwana.

Kemudian, Rahwana bertarung melawan Jatayu serta Hanoman untuk menyelamatkan Shinta.

Di dalam proses penyelamatan itu, Hanoman mengacaukan tempat penyekapan Shinta dengan cara membakar.

Akan tetapi, Hanoman malah terkepung oleh prajurit Rahwana dan hampir saja terbakar.

Awalnya, Rama memang mengalami kekalahan. Tapi hal tersebut tak membuat surut Rama dalam menyelamatkan permaisurinya, yakni Shinta.

Raja Rama pun berdoa dengan kesungguhan hati dan kembali lagi berusaha untuk membawa kembali sang permaisurinya tersebut.

Hingga akhirnya, Rama pun berhasil mendapatkan Shinta dengan kondisi yang selamat.

Dari kisah itulah, terdapat makna Tari Kecak yang cukup mendalam yaitu adanya kepercayaan pada kekuatan Tuhan.

Hal itu dicerminkan pada tindakan Rama saat meminta pertolongan kepada Dewata.

Hal seperti itulah memberikan pelajaran bahwa tarian ini dipercaya sebagai ritual untuk mendatangkan dewi yang sanggup mengusir segala marabahaya, baik itu bencana maupun penyakit yang menimpa masyarakat.

Sementara itu terdapat pesan moral berupa, Tarian Kecak yang mencerminkan perilaku Rama kepada permaisuri kesayangannya yaitu Shinta, dan Burung Garuda yang rela untuk mengorbankan sayapnya demi Shinta.

Tujuan Tari Kecak

Tari Kecak atau tari Sanghyang kerap dipertunjukkan untuk hiburan. Namun, tarian ini juga sering digunakan dalam upacara keagamaan.

Tari Kecak menjadi medium komunikasi antara manusia dan para dewa serta roh leluhur.

Seperti disebutkan di atas, para penari Kecak menari dalam kondisi kerasukan.

Saat itu, mereka bisa berkomunikasi dengan dewa dan roh leluhur serta melakukan hal di luar dugaan, bahkan hal berbahaya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: 6 Fungsi Musik dalam Tari, Tidak Sekadar sebagai Pengiring

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm