Palembang, Sonora.ID - Belum selesai subvarian XBB yang disebut menular cepat, kini muncul lagi subvarian Omicron BN1.
Prof. Dr. dr.Yuwono, M, Biomed, Tenaga Ali Satgas Covid-19 Sumsel kepada Sonora FM Palembang (09/12/2022) mengatakan bahwa sejak awal tahun 2022 dominasi Covid-19 yang beredar adalah varian Omicron.
Omicron punya catatan ada titik mutasi mencapai 35 titik sehingga kemungkinan Omicron menjadi subvarian yang sangat banyak di Indonesia mulai dari BA1, BA2 dan seterusnya, kini yang terbaru BN1, bisa dikatakan anak cucu dari BA2. Sekarang yang mendominasi adalah varian omicron.
“Peneliti menyebutkan tingkat penularannya lebih tinggi dari sebelumnya. Data di Amerika bahwa oktober jumlahnya 1 hingga 4% yang beredar di Amerika, namun bulan November mencapai 20%. Diperkirakan tingkat penularan lebih tinggi dari sebelumnya. Kendalanya sama saja, kemampuan Omicron yang menghindar dari imunitas atau menyebabkan vaksinasi jadi tumpul oleh sebab itu dianjurkan waspada lebih terhadap subvarian Omicron BN1,” ujarnya.
Baca Juga: Berikut Cara Mengantisipasi Penyakit Polio Sebelum Terlambat
Gejala yang ditimbulkan dari omicron BN1 sama seperti gejal covid pada umumnya demam tidak tinggi, sesak tidak terlalu, hanya imunitas jadi rendah untuk timbulnya penyakit lain missal infeksi karena bakteri dan sebagainya. Gejala lainnya badan lemas, nyeri tenggorokan, intinya gejala sedang dan ringan tapi kemungkinan menyebar sangat cepat. Di Indonesia dikabarkan sudah 20an orang terinfeksi varian ini.
“Perlu diwaspadai kondisi tidak menentu seperti sekarang, hujan, banjir suhu kadang panas, tiba-tiba hujan, apabila nyeri tenggorokkan dan tandem dengan BN1 agak beresiko terutama pada orang-orang yang punya komorbid. Masyarakat dihimbau tetap menjaga imunitas disamping melengkapi vaksin. Pola hidup bersih tetap dijalankan, tetap beraktifitas sesuai amanah masing-masing. Hal itu penting sebab dengan aktif akan meningkatkan imunitas,” ujarnya.