Pontianak, Sonora.ID - Tahun 2022 PLN telah menganggarkan kurang lebih 1,6 Miliar untuk menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dulu dikenal dengan istilah CSR.
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan (UIKL) Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengharapakan program – program TJSL ini berkelanjutan dan terus berjalan dan menjalankan fungsinya dengan baik.
Sementara itu untuk tahun 2022 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Singkawang sudah melakukan Co Firing Penelitian dan Pengembangan untuk mengelola sampah sebagai wujud transformasi green.
“Pemberdayaan masyarakat untuk limbah faba kini yang sudah berjalan di Sanggau, Sintang, dan Ketapang, “ tandas Abdul Salam Nganro, General Manager PLN UIKL Kalimantan, dalam sesi pemaparan bersama awak media.
Baca Juga: Setelah Pandemi, PLN Mampu Bangkit di Angka Beban 440 MW
Co firing terus dilakukan PLN untuk memanfaatkan sampah organik dan tentu juga melibatkan masyarakat sekitar dalam mengelola sampah organik yang kemudian akan menjadi bahan baku untuk pembangkit listrik.
Sementara itu Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Singkawang Erfan Julianto mempersilahkan masyarakat yang ingin memanfaatkan faba hasil limbah batu bara yang bisa digunakan untuk campuran bahan bangunan seperti Paving.
“Silahkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan Fab akita gratiskan, “ ucapnya.
Erfan juga menceritakan masyarakat yang sudah banyak memenfaatkan Faba atau limbah batu bara ini untuk mendukung bisnis UMKM nya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News