Sonora.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas pengawasan obat dan makanan berkomitmen secara konsisten mendukung riset obat bahan alam dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
BPOM juga melakukan pengawalan riset dengan memberikan pendampingan bagi para peneliti dan pelaku usaha terkait pemahaman terhadap regulasi.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Reri Indriani saat membacakan sambutan, mewakili Kepala BPOM di acara Peluncuran Immunoturmeric untuk Memperkuat Produk Kesehatan Imun di Senayan Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Reri menyampaikan BPOM juga lebih proaktif menjangkau stakeholders, menerapkan agility, serta me-review regulasi guna mendukung pengembangan hingga komersialisasi produk dengan tetap kedepankan pemenuhan terhadap standard keamanan, manfaat, dan mutu.
Baca Juga: Balai Besar POM di Bandung Sebut Mutu Pangan Harus Dijaga dan Diawasi Bersama
Menurutnya, transformasi riset akan sangat mendukung program BPOM dalam mewujudkan Kemandirian Nasional dalam Penyediaan Bahan Baku Obat Bahan Alam sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk Obat Tradisional.
Program ini dimaksudkan untuk memberi solusi holistik dalam rangka percepatan pengembangan obat bahan alam melalui sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk sinergisme Penta Helix (ABCGM).
Ia menambahkan BPOM turut mendorong pemanfaatan komponen produk bersumber dari sumber daya alam lokal di dalam negeri yang diharapkan memberikan multiplier effect dari hulu ke hilir.
Mulai dari budidaya tanaman, peningkatan kapasitas petani, pengembangan industri ekstrak bahan alam, dan tentunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
"Kami berharap ke depan semakin banyak pengembangan dan produksi obat bahan alam inovatif untuk mendukung kemandirian dan kedaulatan kesehatan bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu go international,” jelas Reri.