Ilustrasi kata sindiran buat anak yang lupa orang tua. (
Freepik)
Sonora.ID - Menohok dan memicu orang untuk tobat, berikut adalah beberapa contoh kata sindiran buat anak yang lupa orang tua.
Baik dari segi agama maupun moral, berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang mesti dilaksanakan oleh semua orang.
Bagaimana tidak. Orang tua adalah orang yang tak hanya membesarkan anaknya dan mengantarkan mereka menuju kesuksesan, namun juga menjadi perantara seorang anak untuk dapat hidup di dunia ini.
Maka, sesukses apapun seseorang, dia selalu memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tuanya, sebab orang tuanyalah yang menjadi alasan dia bisa mendapatkan pelbagai pencapaian hidup yang dia rasakan saat ini.
Tanpa doa dan perjuangan orang tua, mustahil seseorang bakal hidup dengan bahagia dan penuh kenikmatan.
Maka dari itu, sangat tak masuk akal bila seseorang tega melupakan jasa orang tua dan tak berbakti kepada mereka lantaran sudah mencapai kesuksesan.
Meski begitu, bagaimanapun, di dunia ini tetap saja ada segelintir orang yang bertabiat semacam itu.
Mereka adalah orang yang egois dan penuh kesombongan, sehingga hanya karena telah mencapai sesuatu, mereka serta merta melupakan keberadaan orang tuanya.
Maka, sebagai bahan untuk introspeksi dan nasihat, berikut Sonora sajikan beberapa contoh kata sindiran untuk anak yang lupa orang tua, sebagaimana dikutip dari Gramedia.com.
Kata Sindiran untuk Anak yang Lupa Orang Tua
Omongannya sungguh penuh dengan kata-kata benar dan bijak namun kelakuannya tidak sesuai dengan apa-apa yang diucapkannya sendiri.
Mereka yang kosong otaknya, mereka yang paling banyak bicaranya.
Jangan bangga dengan apa-apa yang diberikan orang tua, berbanggalah dengan apa yang kamu berikan kepada orang tua.
Jangan sembarangan cerita masalahmu kepada teman, sebab temanmu juga punya teman bukan?
Bagi mereka yang selalu merasa terbenar, apa tidak merasa penuh dipenuhi dengan omong kosong yang tak dapat kamu buktikan kebenarannya.
Bukan masalah tentang benar atau salah. Masalahnya ada pada kamu yang selalu merasa benar sendiri.
Kamu mirip sekali dengan uang receh. Sudah bermuka dua, banyak juga yang tidak menganggapnya berharga.
Bergaya tentu boleh-boleh saja asalkan mampu, kalau tidak jangan memaksa memeras keringat orang tuamu.
Haters sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan supaya kamu menjadi jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mereka.
Orang bijak adalah mereka yang akan merasa malu jika kata katanya ternyata jauh lebih baik daripada tindakannya.
Aku hanya manusia biasa saja, tetapi jangan meremehkanku karena aku juga bisa melakukan hal-hal yang luar biasa.
Pada suatu hari nanti nanti akan aku beli mulut mereka yang sering merendahkanku, meremehkan, dan tidak menghargai kehadiranku.
Aku lebih baik tidak memiliki teman dibandingkan memiliki kawan yang diam-diam membenci dari belakang.
Lebih baik direndahkan sebab kejujuran dibanding dibanggakan dengan kebohongan.
Teman dan musuh tak jauh terkadang, tidak ada perbedaan, sebab ada kalanya mendukungmu, ada kalanya meremehkanmu dari belakang.
Seandainya tak pernah mengenalmu, mungkin hari ini kamu tak akan pernah tahu, bagaimana rasanya dikhianati oleh kawan sendiri.
Percuma jika kamu mau sembunyi karena sembunyi tidak akan dapat menghilangkan masalah yang kamu hadapi.
Di mana pun berada, masala akan terus muncul Kembali. Karenanya hadapi masalahmu dan tuntaskan masalah itu.
Enak ya jadi kamu, datangnya hanya jika butuh dan menghilang jika sebaliknya.
Rasanya ingin menabung untuk membeli beras buat keluargaku, jika ada sisanya akan ku gunakan untuk membeli mulut mereka yang menghinaku.
Boleh saja kamu menghina saya, tapi jangan lupa berkaca, sebab kamu jauh lebih buruk dari yang kamu kira.
Jadi Ini yang katanya tulus? tulus kok perhitungan.
Sekuat apa pun memperjuangkan, yang pergi kemudian akan pergi, sebab memang sudah seharusnya.
Jangan lupa menggunakan deodoran agar kamu setia setiap saat.
Pasti kamu sekarang capek ya soalnya haru pakai makeup langsung di dua wajah sekaligus.
Omonganmu itu tidak jauh bedanya dengan parfum isi ulang, yang wangi tapi palsu belaka.
Perbuatan baik akan selalu kembali kepada pelakunya. Karenanya banyak-banyaklah menanam kebaikan.
Bicarakan saya sepuasnya. Kelak, akan ada balasan pada setiap kalimat yang kamu keluarkan.
Aku bukan menghinamu, aku hanya mendeskripsikanmu dengan cara yang lebih baik.
Namanya juga teman. Ada yang baik, ada juga yang munafik.