Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menyampaikan, fenomena laju pertumbuhan investor serta nilai aset yang luar biasa di wilayah Indonesia Timur menunjukkan peningkatan literasi masyarakat yang semakin menyadari pentingnya investasi, khususnya di industri pasar modal. Inklusi tentang investasi pasar modal juga semakin meluas dan merata, yang sebelumnya didominasi oleh wilayah Barat.
“Walaupun perlahan tergerus, namun investor di wilayah DKI Jakarta masih mendominasi, hal ini terlihat dari nilai aset mereka di pasar modal, yaitu sebesar Rp3.469,01 triliun, yang dimiliki oleh investor sebanyak 1.340.032. Disusul kemudian oleh wilayah Jawa dengan total nilai aset sebesar Rp501.19 triliun, yang dimiliki oleh 5.632.412 investor atau 55,85% dari total investor,” ungkapnya.
Bila ditelaah lebih lanjut, nilai aset saham obligasi dan surat berharga lainnya rata-rata per investor di DKI Jakarta mengalami penurunan sebesar 10,21% menjadi Rp4,55 miliar di November 2022 dari sebelumnya Rp5,07 miliar di akhir tahun 2021. Hal yang sama dialami pula oleh investor di Bali, NTB, dan NTT, serta Kalimantan.
Baca Juga: KPw BEI: Akan Bertambah Satu Papan Perdagangan Saham Baru di Bursa Efek Indonesia pada Desember 2022
Kenaikan nilai investasi per investor terjadi di wilayah Papua dan Maluku serta Sulawesi, yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 62,27% dan 13,19%.
Jika dilihat dari total nilai aset untuk masing-masing investor, maka terjadi penurunan di semua wilayah, kecuali untuk wilayah Papua dan Maluku, yang meningkat sebesar 23,37% menjadi Rp655,41 juta di akhir November 2022 dari Rp531,24 juta di akhir tahun 2021.
Kepala Divisi Hukum KSEI, Ludfiati menambahkan investor dari berbagai wilayah di Indonesia dengan latar belakang yang beragam, jika dilihat maka mereka kurang lebih memiliki keseragaman dalam memilih jenis saham untuk berinvestasi.
“Berdasarkan data, terlihat bahwa saham sektor industri keuangan dan infrastruktur masih merupakan pilihan utama untuk berinvestasi. Sementara itu, saham sektor industri produk primer dan non-primer menjadi pilihan lain bagi investor di seluruh wilayah kecuali Sulawesi yang memiliki pilihan lain berupa saham sektor industri basic materials,” terang Ludfi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.