Sonora.ID - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan metamesta jadi kata tahun ini (KTI).
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek E. Aminudin Azis mengatakan metamesta merupakan padanan dari metaverse. Kata ini berasal dari bentuk terikat meta- yang berarti ‘perubahan; transformasi’ atau ‘melampaui, di atas, atau berada di tingkat yang lebih tinggi’ dan semesta yang berarti ‘seluruh; segenap; semuanya’ dan ‘(berlaku untuk) seluruh dunia; universal’.
Metamesta menurut KBBI adalah ‘ruang realitas virtual dalam lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan melalui program komputer’.
"Kata ini pertama kali tercatat di KBBI pada April 2022 dan merupakan usulan dari masyarakat, yaitu Saudara Erlangga Saputra," kata Aminudin dalam Taklimat Media tentang capaian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2022 di Hotel Santika Premier Bintaro Tangerang Selatan, Jumat (23/12/2022).
Di kesempatan yang sama, Koordinator Kelompok Kepakaran layanan Profesional Perkamusan dan Peristilahan Badan Bahasa Kemendikbudristek Adi Budiwiyanto mengatakan konsep metaverse berasal dari kencangnya laju transformasi digital yang meningkatkan ekspektasi masyarakat terhadap kegunaan ruang virtual. Konsep ini menarik perhatian berbagai aspek masyarakat, termasuk pemerintah.
Menurutnya, pemerintah Indonesia meluncurkan Jagat Nusantara pada 28 Oktober 2022 di The Ballroom Djakarta Theater. Jagat Nusantara merupakan platform digital media sosial, perdagangan daring, media olahraga, serta hiburan masa depan. Hal serupa dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang memperkenalkan platform WonderVerse Indonesia sebagai platform promosi pariwisata dan produk ekonomi kreatif Indonesia secara interaktif dan digital.
“Konsep metaverse juga didukung oleh Makassar Metaverse yang merupakan kelanjutan dari Sombere and Smart City. Teknologi metaverse juga ditemui pada pameran Digital Economic Working Group (DEWG) dan B-20 yang merupakan kegiatan pendukung G-20. Teknologi ini mendukung pembelajaran jarak jauh serta pengalaman perdagangan dan promosi perbankan gaya baru,” ungkapnya
Lebih lanjut, Adi menjelaskan topik ini telah banyak dibincangkan sejak beberapa tahun dan kian populer pada tahun 2022. Berbagai aspek sosial berlomba-lomba untuk menerapkan konsep teknologi ini dalam kesehariannya. Berdasarkan informasi dari Liputan6.com, metaverse menjadi tren di kalangan pemirsa Asia Tenggara dengan lebih dari 5,9 juta percakapan, yang direkam dari saluran media sosial sepanjang tahun 2021.
Indonesia kata Adi juga mencatatkan jumlah sebutan (mention) dan pelibatan (engagement) tertinggi di negara-negara yang dimonitor dengan jumlah mencapai 60% dari seluruh percakapan, dan sepertiga dari pelibatan terkait topik ini. Berdasarkan fenomena ini, Laporan Social Media Trends 2022 bertajuk “From Insights to Action: How to Disrupt a Disruptive Consumer” yang diambil dari Liputan6.com memprediksi metaverse sebagai salah satu tren media sosial 2022.
Dalam rangka pengutamaan Bahasa Indonesia, Badan Bahasa perlu memperkenalkan istilah padanan dari metaverse, yaitu metamesta, kepada masyarakat. Untuk itulah, ditambah pertimbangan- pertimbangan di atas, metamesta ditetapkan menjadi Kata Tahun Ini.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News