“Kalau ini penyalaan pertama, maka akan ada penyalaan-penyalaan berikutnya. Dan kolaborasi PT Antam-PLN akan semakin erat dengan chemistry yang semakin baik dengan satu tujuan yaitu membangun Indonesia untuk semakin maju,” tukas Darmawan.
Baca Juga: Sosialisasikan Hasil Uji Publik, KPU Kota Pontianak Sebut akan Ada 5 Dapil pada Pemilu 2024
Direktur Pengembangan Usaha Antam Dolok Robert Silaban mengatakan, penyalaan listrik perdana ini merupakan langkah yang sangat penting untuk kesuksesan proyek pembangunan Smelter Feronikel di Halmahera Timur.
Saat ini, pihaknya tengah berkonsentrasi dalam penyelesaian proyek pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur beserta dengan infrastruktur pendukungnya.
"Saya mewakili PT Antam mengapresiasi penyalaan listrik perdana dari PLN ini. Melalui sinergi positif dan komitmen yang kuat antara PT Antam dengan PT PLN, implementasi PJBTL dapat terlaksana secara optimal. Hal ini sangat berguna dalam mempercepat penyelesaian fase pembangunan Pabrik Feronikel Haltim," terang Dolok.
Dolok menambahkan, Sejalan dengan penyelesaian instalasi pembangkit listrik dan konstruksi smelter, nantinya Smelter Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 Ton Nikel ini akan menambah portofolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan PT Antam sebesar total 40.500 Ton Nikel.
"Sejalan dengan kemajuan proses pengadaan listrik serta penyelesaian fase konstruksi pabrik, direncanakan Pabrik Feronikel Haltim dapat mulai beroperasi pada semester kedua Tahun 2023," pungkas Dolok.
Baca Juga: Capai Kinerja Positif, Kanwil Kemenkumham Kalbar Optimis Sambut 2023
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.