Makassar, Sonora.ID - Laju inflasi Sulawesi Selatan sepanjang tahun 2022 lalu mencapai 5,77 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional yang hanya 5,51 persen.
"Berarti ini sedikit lebih tinggi dibanding nasional," ujar Kepala BPS Sulsel, Suntono saat menyampaikan berita resmi statistik melalui kanal youtube, Selasa (3/1/2023).
Dia menjelaskan dari lima kota IHK di Sulsel, inflasi tertinggi terjadi di Parepare sebesar 6,66 persen dengan IHK sebesar 115,98 dan inflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 4,12 dengan IHK sebesar 113,51.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 10 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,95 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,24 persen.
Selanjutnya Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,21 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,83 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,04 persen; kelompok transportasi sebesar 16,72 persen; kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 2,86 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,46 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,49 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,60 persen.
"Adapun kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen," jelansya.
Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Desember 2022, antara lain bensin, angkutan udara, telur ayam ras, beras, rokok kretek filter, kontrak rumah, bawang merah, kue kering berminyak, tomat, dan sabun detergen bubuk/cair.
BPS juga mencatat tingkat inflasi month to month (mtm) Desember 2022 tercatat inflasi 0,71 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 5,77 persen.
Baca Juga: Wali Kota Tunjuk Rusmayani Rangkap Jadi Pj Kepala BKPSDM Makassar