Karya: Zuarni, S. Pd.
Awal jumpa kita, Kami bukan siapa-siapa
Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka
Kami hanya berputar… berputar…
Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami
Awal jumpa kita Kami bukan apa-apa
Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna
Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami
Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan
Guruku… lihatlah pipitmu
Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati
Dengan ilmu dan petuahmu
Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari
Langkah seok… telah mantap menapaki jalan tajam beronak
Kini pipitmu…
Telah siap terbang… terbang memetik cita-cita kehidupan
Dia meninggalkan
Secuil sejarah hidup kami di sini.
Baca Juga: 10 Contoh Puisi Islami yang Menyentuh Hati, Bisa Kuatkan Iman
Puisi Guruku Pahlawanku yang Menyentuh Hati
6. Guruku Pahlawanku
Guruku adalah pahlawanku
Yang tak pernah lelah mengajariku
Mengenalkan dunia melalui buku
Membuat aku tak berhenti untuk merindu
Guruku adalah pahlawanku
Dialah pelita negeri
Dengan sabar mengajariku
Bertambah ilmu ini setiap hari
Guruku adalah pahlawan kita
Yang mendidik dengan penuh rela
Yang mengajar dengan bahagia
Bersama dengan lembutnya kata-kata
Guruku adalah pahlawanmu
Yang bersahabat baik dengan fajar
Biarpun dinginnya pagi membelenggu
Dia sudah sampai dan bersiap untuk mengajar
Guruku adalah pahlawan sejati
Yang mengajar tulus dengan hati
Tak peduli dengan kebijakan yang terus berganti
Kedatanganku ke sekolah selalu dinanti
Guruku adalah sebaik-baiknya pahlawan
Kudoakan engkau agar selalu bersama dengan kebaikan
Semoga engkau selalu sehat dalam keselamatan
Semoga engkau selalu bahagia dalam sabar dan ketulusan
7. PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN
Karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.
8. DOA UNTUK GURUKU
Hari demi kulewati… merasa hampa
Tanpa ilmu dan kasih sayangmu
pada siapakah ku wajib bertanya
Dari manakah ini asalnya
Kuhaus ilmu dan mengidamkan belajar
Guru…