“Cabai ini bisa diolah menjadi berbagai produk olahan seperti bon cabai, saus sambal, pasta cabai, sambal bajak, manisan cabai, dan berbagai produk olahan lainnya. Jadi ini bisa untuk menciptakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah baru di bidang pengolahan cabai. Sehingga makin banyak juga peluang untuk kegiatan anak-anak muda kita untuk berwirausaha,” tuturnya
Baca Juga: Peran Kader PKK Dalam Mensejahterakan Keluarga
Dalam skala rumah tangga, lanjut Muda, pembudidayaan cabai tidak saja dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, tapi juga membuka peluang tambahan penghasilan.
“Pembagian benih cabai ini bisa menjadi media belajar pertanian bagi generasi muda yang nantinya bisa menjadi ruang untuk pendapatan tambahan keluarga. Apalagi bagi daerah Sungai Ambawang yang merupakan pintu masuk Kubu Raya dan Kota Pontianak serta sebagai daerah pergudangan dan properti, ini punya peluang yang besar,” ujarnya.
Muda menegaskan pihaknya tak sebatas membagikan benih cabai dan Saprodi kepada masyarakat, melainkan ikut memastikan bahwa nantinya komoditas cabai yang ditanam akan diolah hingga produk jadi.
“Kita akan lihat perkembangannya hingga menjadi produk kemasan. Ini akan melibatkan lintas perangkat daerah terkait termasuk untuk percepatan urusan perizinan berusahanya. Kita bikin bagaimana tempat kita bisa menjadi persingggahan karena memang peluangnya besar karena dekat dengan kota,” jelasnya.
Sementara pada kesempatan yang sama Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya Rosalina Muda juga menambahkan pihaknya akan terlibat langsung dalam rangkaian aktivitas penanaman hingga proses produksi olahan cabai.
Ia mengungkapkan nantinya warga akan dipandu langsung oleh PKK kecamatan dan desa.
Baca Juga: Tim Penggerak PKK OKU Timur Juara Stand Terbaik Festival Rempah Sumsel 2022
“PKK memang diminta oleh pemerintah pusat untuk ikut andil supaya negara aman dari resesi yang selalu diawali dengan inflasi. Salah satunya dengan menanam cabai karena cabai ini salah satu hasil pertanian yang signifikan pengaruhnya pada tingkat inflasi,” sebutnya.
Rosalina mengatakan peluang pemasaran produk olahan cabai terbilang besar. Selain lewat berbagai media sosial, produk cabai juga dapat dipasarkan melalui berbagai supermarket hingga Galeri Dekranasda.
“Nanti oleh dinas akan diberikan izin berusaha, kemudian juga dibantu untuk kemasannya. Kita ini banyak cabai dan pemasok terbesar masak tidak punya produk jadinya,” ucapnya.
Dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya Heri Suprianto mengatakan pemberian benih cabai dan Saprodi selain penguatan program pengendalian inflasi, juga diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam peningkatan produk pertanian di bidang hortikultura khususnya cabai.
“Jika ini dapat dilakukan secara massif, maka akan memberikan kontribusi yang luar biasa termasuk dalam rangka peningkatan pemberdayaan ekonomi rumah tangga. Paling tidak bisa melakukan efisiensi bagaimana mengantisipasi kebutuhan konsumsi cabai. Sehingga minimal tidak membeli lagi karena bisa menanam sendiri,” pungkasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Gelar Edukasi Keuangan kepada Nelayan, TP PKK dan Dharma Wanita