Palembang, Sonora.ID – Dalam rangka HUT Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) ke -70, PDHI Sumsel menggelar kegiatan pengenalan profesi dokter hewan ke sekolah-sekolah.
Ada empat sekolah yang dikunjungi, SMAN 17 Palembang, SMA Sumsel, SMAN 1 dan SMAN 11 Palembang.
Dr. drh. Jafrizal, ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel kepada Sonora (11/01/2023) mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat dan mengenalkan profesi dokter hewan.
“ Fungsi dokter hewan tidak hanya mengobati hewan tapi mengamankan pangan asal hewan dipastikan bebas residu, bebas penyakit dan juga kehalalannya. Di RPH, tempat-tempat produksi makanan perlu pengawasan dari dokter hewan sehingga masyarakat mengkonsumsi produk asal hewan ASUH (Aman, utuh, sehat dan halal),” ujarnya.
Ia mengatakan profesi dokter hewan tidak hanya mengobati hewan saja tapi juga mengamankan pangan asal hewan, daging, telur, semua diawasi oleh dokter hewan.
Pengenalan bertujuan menggugah kesadaran dan minat, memotivasi agar mereka mau masuk kedokteran hewan.
Baca Juga: Rencana Rangkaian Kegiatan Menyambut HUT PDHI ke – 69 di Palembang
Jumlah dokter hewan di sumsel saat ini berjumlah 180-an, jumlah tersebut masih kurang jika dibandingkan hewan yang ada disumsel.
2000 sapi butuh 1 dokter hewan. Di Banyuasin ada 40 ribu sapi atau butuh 20 dokter hewan, saat ini baru ada dua dokter hewan.
Jumlah ini masih kurang sehingga penanganan kesehatan hewan akan terkendala.
Disumsel belum ada fakultas kedokteran hewan, hal ini menyebabkan terbatasnya jumlah dokter hewan di sumsel.
"Kendalanya masalah kebijakan, manajemen pemerintah belum menjadi konsen, kesehatan hewan tidak secara langsung mempengaruhi kesehatan manusia. Sakit rabies, flu burung, flu babi berasal dari hewan tapi lebih kepada penanganan manusia bukan kepada faktor yang menularkan. Perlu menyehatkan hewan dulu untuk mencegah penyakit hewan menular ke manusia,” ujarnya.
Baca Juga: Bahaya! Ternak yang Sembuh dari PMK Bisa Menularkan Lagi