Contoh limbah cair yakni sisa limbah tempe, limbah tahu, sisa cairan pewarna makanan atau pakaian, sisa cairan pengawet, air cuci bahan produksi, kandungan besi pada air, serta sisa-sisa bahan kimia lainnya.

Baca Juga: Contoh Limbah Organik dan Anorganik beserta Ciri dan Jenisnya

2. Limbah Padat

Limbah padat dapat berupa limbah organik yang dapat diurai seperti tanaman dan juga limbah anorganik seperti plastik.

Selain itu, limbah satu ini tidak selalu berbentuk padat karena limbah lumpur yang teksturnya seperti bubur juga termasuk limbah padat.

Contoh limbah padat yakni sisa bahan pakaian, sampah plastik, potongan kayu, sisa bubur kertas, kabel, sisa bubur semen, dan besi.

3. Limbah Gas

Limbah gas berwujud molekul gas dan akan menjadi limbah jika jumlahnya lebih dari standar.

Jika tidak ditangani dengan baik sebagaimana mestinya, limbah satu ini dapat menyebabkan pencemaran udara.

Contoh limbah gas hasil yakni kebocoran gas, asap pabrik, pembakaran pabrik, kelebihan gas metana, karbon monoksida, dan hidrogen peroksida.

Baca Juga: Doyang Buang Makanan! 5 Negara Penghasil Limbah Makanan Terbanyak

4. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan salah satu jenis limbah industri yang memiliki kandungan berbahaya dan beracun.

Limbah B3 perlu ditangani secara khusus karena memiliki kandungan zat beracun yang cukup tinggi, apalagi jika tanpa melalui proses pengolahan khusus.

Contoh kegiatan industri yang menghasilkan limbah B3 yakni industri pengolahan minyak pelumas, industri pengolahan semen, industri pengolahan bubur kertas, serta industri farmasi.

Sementara itu, contoh limbah industri B3 sendiri yakni amonia, Asam Asetat, Asam sulfat, Asam Klorida, Asetilena, Formalin, Metanol, Natrium Hidroksida, termasuk juga gas Nitrogen, demikian menurut DLHK Provinsi Jogja.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.