Sragen, Sonora.ID – Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menyimpan beragam fosil makhluk purba.

Situs Sangiran ini tidak pernah berhenti menampilkan kekayaan arkelogis yang ada di dalamnya. Koleksinya mulai dari hewan hingga manusia purba.

Situs yang memiliki luas wilayah total 59,21 kilometer persegi ini, mencakup wilayah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.

Hal ini tentu membuat warga yang tinggal di kawasan cagar budaya Situs Manusia Purba Sangiran sering menemukan fosil-fosil manusia dan hewan purba.

Perlu diketahui bahwa fosil manusia dan hewan purba di Situs Sangiran sebagian besar ditemukan oleh masyarakat yang tinggal di kawasan situs ini.

Warga di kawasan Situs Sangiran yang menemukan fosil, kemudian diserahkan kepada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran akan mendapatkan kompensasi. Kompensasi tersebut berupa uang dan piagam penghargaan.

Baca Juga: Berikut Ini Daftar 7 Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia!

Hal ini dilakukan untuk mengapresiasi atas kerelaan warga setempat yang telah bersedia menyerahkan temuan fosilnya ke pihak BPSMP Sangiran.

Dilansir dari TribunSolo.com Iskandar Mulia Siregar, Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran membenarkan perihal ini.

Ia menyampaikan bila ada laporan temuan fosil, warga dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan evakuasi terlebih dahulu.

Pihaknya nanti akan dievakuasi oleh BPSMP Sangiran dan dilakukan pengkajian mengenai pentingnya fosil manusia dan hewan purba tersebut.

Nantinya setelah fosil tersebut dikaji, kemudian akan dilihat nilai pentingnya dan bentuk fisik dari fosil tersebut.

Nilai penting suatu fosil yang berhasil ditemukan bergantung dari kelangkaannya. Bukan dari ukuran besar kecil fosil yang berhasil ditemukan.

Baca Juga: DNA Manusia Purba di Maros Gemparkan Dunia, Begini Kisah Penemuannya

Iskandar menjelaskan kondisi fisik dari fosil tersebut bergantung dari keadaannya besar atau kecil, utuh atau tidak.

Apabila yang ditemukan fosil manusia tentu harganya jauh lebih tinggi daripada fosil hewan.

Iapun juga menambahkan apabila warga setempat menemukan fosil gigi tikus bisa jadi kompensasi yang diberikan lebih besar daripada fosil gigi gajah.

Hal ini karena fosil gigi gajah sudah banyak ditemukan. Hal ini juga berlaku untuk semua fosil, pemberian kompensasi dilihat dari nilai pentingnya terlebih dahulu.

Semakin tinggi nilai penting dari sebuah fosil, tentu semakin tinggi juga kompensasi yang akan diberikan.

Dari penuturan Iskandar, nilai penting dari sebuah fosil nantinya akan dikoversi menjadi uang.

Selain pemberian kompensasi, warga yang menemukan juga akan diberi piagam penghargaan.

Dengan harapan warga memiliki kesadaran terhadap pentingnya nilai Cagar Budaya semakin meningkat. Karena warga merupakan kunci utama dalam pelestarian situs Cagar Budaya.

Baca Juga: TERBARU, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja 2023 dan Syaratnya

Pemberian kompensasi kepada warga yang menemukan fosil manusia dan hewan purba ini bersumber dari pemerintah pusat. Setiap tahunnya, pihak BPSMP Sangiran mengajukan dana ini.

Darmadi, warga di sekitar Situs Sangiran mempertanyakan apa saja patokan dari pemberian kompensasi tersebut.

Ia menyambut baik dengan rencana pemberian kompensasi ini, akan tetapi menurutnya nilai dari kompensasi yang diberikan kurang.

Ia menghimbau kepada dinas terkait jangan sampai ada alasan-alasan karena fosilnya sudah ada, lalu kompensasi yang diberikan sedikit.

Padahal warga sudah berusaha untuk tidak menjualnya secara pribadi.

Karena menurut Darmadi, fosil yang diberi nilai kecil oleh dinas terkait, apabila dijualnya secara pribadi kepada kolektor akan bernilai ekonomis lebih tinggi.

Baca Juga: TERBARU, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja 2023 dan Syaratnya