Oleh karenanya, di tahun 2023 pihaknya akan memasang pipa primer berdiameter 315 mm sepanjang 2,4 kilometer.

"Dari makan Sultan Suriansyah, ke jalan HKSN sampai Alalak Utara simpang tiga paling ujung, untuk meningkatkan tekanan air," janjinya.

Sebelumnya diberitakan, Zaitun warga Alalak Tengah RT 14 mengaku, sudah cukup lama kesulitan mendapatkan air bersih dari PT. Air Minum Bandarmasih (Perseroda).

Air leding baru akan mengalir di tempat tinggalnya sekitar pukul 02.00 malam, dan kembali mati sekitar pukul 05.00 pagi.

"Sudah sering seperti ini. Makanya kita sering begadang buat nampung air bersih," ucap wanita 35 tahun itu, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Senin (16/1) siang.

"Dari PT Air Minum Bandarmasih (Perseroda) belum pernah memantau. Paling-paling petugas pencatat meteran air," sambungnya lagi.

Anehnya lagi menurut Ibu rumah tangga itu, air leding lancar setelah dirinya melakukan pembayaran tagihan setiap tanggal 16. Walaupun tak deras.

"Tapi setelah lewat tanggal 20 leding kembali tidak lancar. Padahal bayar tagihan air leding tidak pernah telat. Sekitar Rp50 - Rp80 ribu per bulan," ungkapnya dengan heran.

Hal senada juga dikeluhkan warga lainnya, Dina. Ia mengaku terpaksa menampung air hujan dan menimba air sungai untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Pemkab Kubu Raya, Terus Perluas Jaringan Air Bersih

"Misalnya untuk cuci pakaian dan mandi," ujar wanita 40 tahun itu.

Alhasil, Ia dan keluarga kerap mengeluh mengalami gatal-gatal. Bahkan kulit sang ibu timbul bercak-bercak merah, lantaran keseringan menggunakan air sungai untuk mandi.

"Beliau sering merasakan gatal di sekujur tubuh. Terutama kaki. Mau tidak mau kita belikan obat," pungkasnya.