Diskusi Filsafat Madura 'Angu'an Pote Tolang, Katempeng Pote Matah'

16 Januari 2023 21:00 WIB
Usai Himpunan Mahasiswa Madura Kabupaten Kubu Raya ( HIMMA KKR) dan Gerakan Mahasiswa Madura Kalimantan Barat ( GEMMA KALBAR ) adakan diskusi Filsafat Madura yakni dengan tema " Angu'an Pote Tolang Katempeng Pote Matah " ( Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata ) di Cafe LCC, Jalan Veteran Kota Pontianak. Sabtu, (14/01/2023)
Usai Himpunan Mahasiswa Madura Kabupaten Kubu Raya ( HIMMA KKR) dan Gerakan Mahasiswa Madura Kalimantan Barat ( GEMMA KALBAR ) adakan diskusi Filsafat Madura yakni dengan tema " Angu'an Pote Tolang Katempeng Pote Matah " ( Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata ) di Cafe LCC, Jalan Veteran Kota Pontianak. Sabtu, (14/01/2023) ( (Sonora Pontianak))

Pontianak, Sonora.ID - Himpunan Mahasiswa Madura Kabupaten Kubu Raya ( HIMMA KKR) dan Gerakan Mahasiswa Madura Kalimantan Barat (GEMMA KALBAR) mengadakan diskusi Filsafat Madura yakni dengan tema 'Angu'an Pote Tolang Katempeng Pote Matah' (Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata) di Cafe LCC, Jalan Veteran Kota Pontianak. Sabtu, (14/01/2023).

Dihadiri oleh beberapa organisasi mahasiswa Madura, ada Ikatan Lanceng Praben Kalimantan Barat, Kubu Raya ( ILP KALBAR, Kubu Raya) dan juga dihadiri oleh pengurus HIMMA KKR dan GEMA KALBAR selaku pelaksana Diskusi Filsafat Madura ini.

Dalam Diskusi ini Hamdan Syakirin S.Pd selaku pemateri menyatakan, "bahwasanya selogan Madura ini merupakan budaya dan bukan adat karena selogan sudah ada dari leluhur Madura terdahulu dan hal ini tidak boleh dihilangkan dari masyarakat Madura terkhususnya kepada para pemuda Madura".

Selain itu slogan tidak lah identik dengan carok, slogan ini lebih terkhusus menjaga harga diri. Karena orang Madura sendiri bisa malakukan carok dalam hidupnya, jika ada hal permasalahan pertama jika keluarganya di ganggu, kedua jika agamanya di di ganggu, dan yang ketiga jika guru dilakukan tidak baik atau di ganggu, ujar satu di antara peserta diskusi.

Dalam diskusi ini banyak tanggapan dari peserta yang hadir, dimulai seseorang yang harus memahami atau menyadari slogan.

Slogan bisa menjadi pribadi yang lebih dengan sikap dan tingkah laku yang baik dan bukan malah Anggek (sombong) dalam bahasa Madura yakni sombong karena dengan mempunyai slogan merasa hebat karena banyak mengartikan slogan dengan carok, karena carok sendiri di masa penjajahan tokoh Madura Sakera yang membela wilayahnya dari jajahan Belanda dengan perlawanan itulah mengapa disebut carok.

"Peran Pemuda Madura atau generasi milineal sekarang ini adalah mengubah mindset atau pemikiran carok, bukan penyelesaian masalah ketika carok itu terjadi dan ada yang kalah atau meninggal maka itu akan hanya menjadi dendam dari anak cucu orang tersebut dan permasalahannya pun akan turun temurun dan tak kan pernah selesai," ujar peserta diskusi Filsafat Madura.

Baca Juga: Lasem Pererat Khazanah Budaya Madura di Kalimantan Barat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm