Para orang tua juga diedukasi tentang stunting. Kegiatan ini untuk mendukung program dari Bupati Wonogiri yang mencanangkan ‘Zero Stunting 2024’ mendatang.
Perihal pemilihan kegiatan screening di Kecamatan Tirtomoyo, yakni untuk memastikan angka baduta stunting karena Kecamatan Tirtomoyo menjadi lokasi terbanyak baduta yang stunted.
Adhi menegaskan, baduta yang stunted bukan berarti stunting sehingga perlu dilakukan pemeriksaan ulang karena ada beberapa factor yang mempengaruhi.
Ia menambahkan, baduta yang stunted itu masih bersifat dugaan atau diagnosa awal. Sehingga perlu dilakukannya screening, apakah ditemukan faktor genetic atau daktor lainnya.
Hasil dari screening ini kemudian oleh RSUD dikirimkan kepada DInas Kesehatan agar nantinya ada tanggapan dan penanganan lanjut mengenai baduta yang stunted dan stunting.
Dani Mursito, salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri menyampaikan bahwa anak adalah generasi penerus bangsa. Sehingga perlu upaya yang luar biasa untuk mencegah adanya stunting kepada anak.
Hal ini untuk mendukung program menuju Wonogiri Zero Stunting di tahun 2024 mendatang. Ia juga menambahkan, masyarakat siap membantu pemerintah untuk mewujudkan program-program tersebut.
Baca Juga: Bener Meriah Jadi Tempat Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting di Aceh