Dirut Bulog: Tak Ada Lagi Impor Beras pada Maret Tahun 2023

17 Januari 2023 16:20 WIB
Direktur Utama Bulog Budi Waseso, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta
Direktur Utama Bulog Budi Waseso, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta ( Kompas.com)

Medan, Sonora.ID - Pada Maret Tahun 2023, tidak ada lagi beras impor yang masuk ke Indonesia. Hal itu disampaikan Direktur Utama Bulog Budi Waseso, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta yang disaksikan secara daring, Senin (16/1/2023).

“Terakhir itu kedatangannya (beras impor) pertengahan Februari, sehingga Maret itu tidak ada lagi barang impor yang masuk ke Indonesia,” kata Budi.

Budi Waseso menjelaskan, Bulog mendapat penugasan dari negara untuk tetap melaksanakan impor beras sebanyak 500 ribu ton beras sebagai cadangan beras pemerintah (CBP).

Hal tersebut lantaran perhitungan Bulog dan prediksi Kementerian Pertanian mengenai masa panen yang akan terjadi pada Maret 2023.

“Bulog bukan yang mengajukan impor beras karena Bulog hanya dikasih penugasan hasil dari proses rapat kabinet dan ditindaklanjuti dengan Rakortas tiga kali,” ujar Budi.

Adapun Upaya impor beras sebanyak 500 ribu ton tersebut, dijelaskan Budi, sebagai upaya Bulog untuk memenuhi rencana operasional Perum Bulog 2023.

Hal itu sebagaimana telah ditetapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional bawah stok CBP sebanyak satu juta ton harus senantiasa tersedia sepanjang tahun.

Baca Juga: 8 Manfaat Air Beras Untuk Wajah Lengkap dengan Cara Menggunakannya

“Bulog ditugaskan untuk menyerap 500 ribu ton dari dalam negeri untuk CBP dan impor 500 ribu ton,” jelasnya.

Selain itu, Bulog juga melakukan pengadaan gabah/beras dari petani (setara beras) sebanyak 1,46 juta ton dan penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), bencana dan golang sebanyak 1,2 juta ton.

Lebih lanjut Buwas menyampaikan, baru-baru ini Badan Pangan Nasional (NFA) mengusulkan agar stok CBP Bulog ditambah menjadi 2,4 juta ton. Nantinya, beras yang sudah berusia empat bulan di gudang Bulog bisa dijual dengan harga di bawah pembelian dan selisih harga akan diganti oleh pemerintah.

“Harga pembelian dulu kita pengadaan membeli Rp 8.300, begitu empat bulan, stok itu bisa kita lepas dengan harga Rp 8.000 atau di bawah Rp 8.300 sehingga selisih akan ditanggung oleh pemerintah,” ungkapnya.

Di samping Melalui rencana penetapan tersebut, Buwas meyakini tidak akan ada lagi beras Bulog yang turun mutu akibat terlalu lama disimpan di gudang Bulog.

Baca Juga: UPDATE, 10 Brand Sepatu Lokal Terbaik, Nggak Kalah Keren Sama Import

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm