Solo, Sonora.ID - Pada tanggal (18/1/2023) sekitar pukul 17.00 WIB, atap pasar di Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen roboh.
Akibatnya atap yang roboh menimpa delapan lapak milik pedagang yang sedang berjualan disana. Puing-puing bekas atap pasar tersebut berjatuhan menimpa meja-meja lapak milik pedagang.
Dilansir dari TribunSolo.com, AKBP Piter Yanottama selaku Kapolres Sragen melalui Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro mengatakan penyebab atap roboh karena sudah termakan usia.
Kasi Humas Polres Sragen juga menerangkan bangunan tersebut sudah berusia 20 tahun. Hal inilah yang menyebabkan atap pasar roboh.
Pada awalnya Bhabinkamtibmas Desa Blimbing, Bripka Sriyono, Ketua RT 016, Larto, dan Lurah Pasar Blimbing, Randimin melakukan pengecekan di lokasi, ternyata ditemukan terdapat talang seng yang terpasang sudah keropos.
Apabila sedang hujan, airnya merembes di kayu yang terpasang di atap sehingga lama-kelamaan menjadi rapuh. Akibatnya atap menjadi rapuh.
Berdasarkan keterangan dari pedagang yang memiliki lapak di pasar tersebut, bahwa atap yang dibangun kurang lebih 20 tahun yang lalu.
Baca Juga: Awal Januari 2023, Bulog Lepas 100 Ribu Ton Beras Operasi Pasar
Bangunan pasar dibangun dari hasil swadaya para pedagang yang ingin berjualan di lokasi pasar yang berada di Desa Blimbing Sragen tersebut.
Cosmas Edwi Yunanto selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, mengatakan lapak yang ambruk terkena atap roboh terletak di belakang atau sebelah barat Pasar Blimbing yang baru.
Dari peristiwa tersebut terdapat 8 lapak pedagang yang terkena dampak yaitu dari lapak pedagang Pariyem (warga Dukuh Jaten, Desa Musuk, Sambirejo), Sainem (warga Grasak, Kedawung), Murtini (warga Salam, Sambirejo), Sumarni (warga Geneng Desa Srimulyo), Sukiyem (warga Ngemplak), Riyadi (warga Kedawung), Sri (warga Blimbing), dan Parwanto (warga Blimbing, Sambirejo).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena pada saat itu posisi pasar kosong, Akan tetapi kerugian yang ditaksir kurang lebih mencapai Rp 10 juta. Sudah dilakukan pembersihan kerja bakti bersama pedagang pasar.
Baca Juga: Pendapa Kepatihan Makunegaran Solo Roboh, BPCB Jateng Cek Lokasi