Pontianak, Sonora.ID - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., membuka acara Lokakarya Penyusunan Rencana Aksi Daerah Kab/Kota Layak Anak (RAD-KLA) di Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (19/01).
Kegiatan yang merupakan inisiasi dari Dinas Perlindungan anak dan Perempuan Provinsi Kalbar berkolaborasi bersama Wahana Visi Indonesia Zona Kalimantan Barat ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan program dan kegiatan yang secara langsung/tidak langsung mendukung perwujudan kab/kota layak anak (KLA) di tiap - tiap daerah.
Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan RAD-KLA yang bersifat partisipatif dengan menyolder suara masyarakat, termasuk anak serta mempercepat implementasi pengembangan KLA dalam pemenuhan dan perlindungan hak - hak anak di wilayah provinsi Kalimantan Barat.
Baca Juga: Ketua Panitia Natal Bersama Landak Beri Apresiasi Kinerja Karolin Saat Jabat Bupati
Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan KLA- tahun 2022 hanya ada 4 Kab/kota yang memperoleh penghargaan sebagai Kab/Kota Layak Anak yakni Kota Pontianak, Kab Kubu Raya Kab Sanggau dan Kab Melawi.
“Oleh karenanya perlu kerja keras bersama untuk meningkatkan kualitas seluruh kab/Kota yang ada di Kalbar agar menjadi layak bagi anak,” papar Harisson.
Dirinya juga menegaskan agar dalam penyusunan RAD-KLA nantinya mampu mempertajam capaian/ outcome yang benar - benar berdampak baik langsung maupun tak langsung bagi anak.
Jangan hanya berkutat pada hal administrasi saja. Pertajam data/informasi dan yang terpenting adalah outcome/ hasil dan dampak dari penyusunan ini.
Maka untuk mencapai outcome yang sesuai dengan apa yang diharapkan, kita harus kerja keras, punya inovasi - inovasi agak menjadi kab/kota layak anak.
Baca Juga: Wagub Kalbar Ungkap Perkembangan Masjid Sangat Pesat
“Sehingga secara keseluruhan Provinsi Kalbar bisa segera ditetapkan sebagai Provinsi yang layak bagi Anak,” tegasnya mengakhiri sambutan.
Sebagai informasi Wahana Visi Indonesia merupakan organisasi kemanusiaan Kristen yang hadir melayani dan berkolaborasi dalam pemberdayaan anak, keluarga dan masyarakat yang paling rentan melalui pendekatan pengembangan masyarakat, advokasi dan tanggap bencana untuk membawa perubahan yang berkesinambungan tanpa membedakan agama, ras, suku, dan gender.
Sejak tahun 1998, Yayasan Wahana Visi Indonesia telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak. Ratusan ribu anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan WVI.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.