Tipe pasar sempurna yang mana banyak pembeli dan penjual dalam satu pasar.
Kemudian pasar oligopoli, dimana dalam suatu pasar terdapat beberapa penjual yang dominan.
Monopoli, di dalam suatu pasar hanya ada satu penjual.
Dan, monopolistik, di dalam satu pasar terdapat banyak penjual dengan corak yang berbeda.
Dari tipe pasar di atas tentunya harga jual di masing-masing tipe pasar tersebut tentu akan berbeda juga.
Baca Juga: Cara Menentukan Arah Kiblat Paling Presisi dan Cepat
4. Citra masyarakat terhadap produk
Coba kamu bedakan antara barang dengan brand/merk terkenal dengan yang tanpa brand. Tentu pasti sudah berbeda sekali.
Cara hitung harga jual produk
Setidaknya ada lima cara yang bisa kamu untuk menghitung harga jual produk atau jasa.
1. Margin pricing
Kamu harus menentukan harga jualnya terlebih dahulu untuk menentukan margin.
Jadi, kamu harus tau dulu perkiraan harga jual yang diingikan.
Selanjutnya, kamu bisa memasukkan rumus perhitungan harga seperti ini:
Margin = (Harga jual - Harga perolehan) / Harga jual
Disini kamu bisa menentukan apakah harga jual itu terlalu murah atau mahal. Sehingga masih bisa bersaing secara baik dengan kompetitor.
Contoh:
Kamu menjual produk Rp 35.000 per box
Biaya yang dibutuhkan untuk membuat produk sebesar Rp 27.000
Rumus:
Margin = (35.000 – 27.000) / 35.000.
Margin = 0,23 atau 23%.
2. Markup pricing
Harga markup merupakan salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menentukan harga jual.
Cara markup pricing adalah dengan menambahkan keuntungan langsung dari harga belinya.
Metode ini sering digunakan oleh para pebisnis atau perusahan.
Contohnya seperti ini, harga jual suatu produk baju adalah Rp 160.000.
Kemudian, baju tersebut akan dijual lagi dengan keuntungan yang ingin diperoleh sebesar Rp 50.000. Berarti harga akhir yang harus diberikan adalah Rp 210.000 (dari Rp 160.000 + Rp 50.000).
Baca Juga: 4 Cara Menentukan Ide Pokok pada Paragraf, Cuma 4 Langkah!
3. Bundling
Bundling atau keystone digunakan untuk menentukan harga jual produk dengan jumlah dua kali lipat harga grosir atau peroleh produknya.
Kekurangan dari cara ini memang akan menghasilkan keuntungan yang lebih sedikit, karena sistemnya kuantitas barang, jadi tinggal dikalikan keuntungannya.
Namun, kelebihannya bisa menjual produk dengan banyak.
Contohnya harga satu blouse di toko online seharga Rp 150.000 per satuannya. Nah, ada paket bundling beli 3 blouse dengan hanya membayar Rp 400.000.
Dari kedua harga tersebut, pembeli akan lebih tertarik dengan paket bundling, karena bisa untung Rp 50.000.
4. Manufacturing Suggsted Retail Price (MSRP)
MSRP merupakan penentuan sebuah harga yang dianjurkan oleh pemilik merek.
Meski begitu, kamu bisa tidak mengiyakan dari pemilik merek.
Kamu juga perlu melakukan perhitungan agar tidak merugi.
Tujuan dilakukan MSRP ini untuk menstabilkan harga pasar, sehingga antara penjual yang satu dengan lainnya gak sampai mengalami perang harga. Biasanya hal ini terjadi pada produk mobil/motor dan obat-obatan.
5. Value based pricing
Tidak semua produk bisa menggunakan cara ini.
Biasanya, perusahaan produk VBP ditentukan dengan riset terlebih dahulu ke pasar.
Dari hasil riset inilah mereka akn menentukan dan menghitung harga jual.
Cara lainnya yaitu dengan memberikan harga tinggi sekaligus.
Orang-orang pasti akan rela mengeluarkan banyak uang untuk produk yang memiliki kualitas tinggi, didukung dengan teknologi, kelangkaan, dan popularitas brand dan produknya.
Contohnya mudahnya adalah lelang.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Berikut 5 Rumus Cara Menentukan dan Menghitung Harga Jual dengan Benar