Wonogiri, Sonora.ID - Rumah salah satu warga lingkungan Bendungan, Kelurahan Kayuloko, Kecamatan Sidoharjo Wonogiri yang bernama Mardi mengalami kebakaran pada hari Minggu (29/1/2023).
Joko Santosa selaku Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri mengatakan jika api tersebut membakar dapur dan mobil pikap milik Mardi.
Kebakaran ini bisa terjadi, karena mobil pikap tersebut terparkir di garasi yang menjadi satu dengan dapur.
“Dapur dan garasi itu jadi satu, itu rawan sekali. Jadi api dari kompor menyambar pikap yang terparkir,” jelasnya saat diwawancarai oleh wartawan pada hari Senin (30/1/2023).
Pada awalnya peristiwa tersebut bermula dari salah seorang anggota keluarga yang sedang menyalakan kompor di dapur yang letaknya bersebelahan dengan garasi dan dapur.
Baca Juga: Gubernur Riau Luncurkan Peraturan No 56 Tahun 2022 Tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon
Diduga kendaraan mobil pikap yang terparkir di garasi mengalami kebocoran tangki. Hal ini terjadi karena pada saat kejadian tercium bau bahan bakar.
Saat ingin menyalakan, kemudian api kompor langsung menyambar ke mobil pikap tersebut yang menyebabkan api kompor membakar tangki dan ban belakangnya.
Beruntungnya, pemilik rumah langsung menghubungi pihak Damkar sehingga mobil pikap dan dapur bisa terselamatkan.
Meski antara kompor, tabung gas, dan tangki bensin sudah diberi jarak namun risiko kebakaran tetap besar.
“Api di kompor menyambar tangka dan membakar ban belakangnya. Tapi pikap terselamatkan, dapurnya juga karena langsung menghubungi Damkar,” Jelasnya saat diwawancarai wartawan.
Dari kejadian tersebut, UPT Pemadam Kebakaran Wonogiri menghimbau agar penataan dapur dan garasi terpisah.
Hal ini karena bahan bakar dari mobil pikap yang mudah dan terlalu rawan terbakar.
Pasalnya, panas api dari kompor saat memasak ini dikhawatirkan berdampak pada muatan bensin pada tangki mobil pikap.
Dalam penggunaan kompor di rumah pun agar diimbau memberi jarak antara tabung gas dengan kompor guna meminimalkan risiko kebakaran.
“Itu sebaiknya dipisah, jangan dijadikan satu karena terlalu berisiko,” tambahnya.