Dikutip dari konsultasisyariah.com via Tribun Sumsel, menjawab salam dalam Islam hukumnya wajib, fardu kifayah.
Prof HM. Quraish Shihab mengatakan bila salam sudah terjawab oleh salah seorang maka gugur kewajiban seseorang yang mendengar salam untuk menjawabnya.
Sebagaimana dalam firman Allah ta’ala:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا
“Apabila kamu dihormati dengan suatu tahiyyah (penghormatan), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS. An-Nisa: 86).
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلَامِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ
“Hak sesama Muslim ada lima: membalas salamnya, menjenguknya ketika ia sakit, mengikuti jenazahnya yang dibawa ke kuburan, memenuhi undangannya, dan ber-tasymit ketika ia bersin” (HR. Bukhari no.1164, Muslim no.4022).
Nah, itulah arti Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh yang perlu kamu ketahui.
Baca Juga: Cara Jamak Sholat Maghrib ke Isya, Lengkap dengan Bacaan Niatnya
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News