Sonora.ID - Ada beragam teks dalam bahasa indonesia yang perlu diketahui. Kali ini akan diulas tentang pengertian serta contoh teks monolog.
Monolog terdiri dari dua kata, yaitu mono (satu) dan log (ilmu). Secara harfiah monolog adalah suatu ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran dimana hanya dibutuhkan satu orang atau dialog bisu untuk melakukan adegan/sketsanya.
Monolog merupakan percakapan yang dilakukan oleh para tokoh atau pelaku dalam sebuah adegan. Jika hanya satu orang yang berbicara disebut monolog, sedangkan jika yang berbicara lebih dari satu tokoh disebut dialog.
Dalam sebuah teks monolog, tokoh akan berbicara sendiri, bercerita sendiri, tentang suatu peristiwa atau keadaan yang dialaminya dengan komunikasi yang tidak timbal balik.
Dalam seni peran, ada bagian di mana seorang tokoh berada di atas panggung dan bercerita sendirian.
Untuk dapat mementaskan suatu monolog, diperlukan teks naskah yang menarik untuk menguatkan cerita.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Ulasan Film Beserta Strukturnya, Materi Bahasa Indonesia
Contoh Teks Monolog Singkat
1. Aku Si Kosong (Karya: Chairil Anwar)
Hahahahaha…
Enak jadi kalian..
Kalian itu bebas, kalian bisa melakukan apa saja yang kalian mau. Sedangkan, aku hanya si kosong. Aku anak yatim piatu/aku tidak memiliki siapa pun di dunia ini. Hidupku terasa suram. Tak ada satupun orang yang mau menemani diriku. Dulu, iya itu dulu. Dulu aku memiliki keluarga yang sangat sayang padaku.
Tetapi, tetapi karena keegoisan yang aku miliki semuanya jadi hancur. Orangtuaku menderita. Sampai ia meninggalkan diriku.. Ayah, ibu, maafkan aku! Maafkan aku yang telah durhaka padamu. Maafkan akuuuuu..
Maafkan akuuuu. Aku menyesal. Aku menyesal Tuhan. Tolong Tuhan. Tolong kembalikan duniaku seperti dulu. Aku rindu. Aku rindu sosok yang memperhatikan diriku. Aku rindu. Aku sangat rindu Tuhaaaaaannn.
Semua terlihat gelap. Semua gelap, aku tak tahu harus berbuat apa. Aku bingung. Aku bingung harus ke mana. Ayah, ibu, tolong akuuu. Maafkan aku. Aku sangat menyesal. Maafkan aku, maafkan aku, aku selalu berpikir buat apa aku hidup di dunia ini, buat apa, kalau tak ada satupun orang yang sayang padaku. Buat apaaaaaa.
Lebih baik aku ikuti saja orangtuaku agar aku bisa berkumpul. Aku bisa berkumpul dengannya. Tuhan maafkan aku, maafkan jika cara ini, cara ini salah. Maafkan aku aaaaahhhh.
2. Tikus di Sawah
SEORANG PETANI DATANG DENGAN CANGKUL DI PUNDAKNYA. IA MENARUH CANGKUL, KEMUDIAN DUDUK DAN MENGIBASKAN KAOSNYA KARENA GERAH.
“Semakin hari bertani makin susah. Dulu sama Soeharto, petani dipaksa menanam padi. Semua orang terpaksa makan nasi. Makan ubi, singkong, jagung, talas, dan sagu dianggap bodoh. Makan nasi dianggap beradab. Adab, adab Bapakmu!”
MELEPAS KAOS KARENA SEMAKIN GERAH. IA GUNAKAN KAOSNYA SEBAGAI KIPAS.