Sonora.ID - Paribasan atau peribahasa bahasa Jawa diungkapkan menggunakan bahasa Jawa yang hanya akan dimengerti orang yang bisa berbahasa Jawa.
Sedangkan peribahasa sendiri adalah ungkapan yang berisi makna tersirat, dapat dipahami pendengar dan pembaca karena keduanya di dalam lingkup budaya yang sama.
Contoh Paribasan bisa saja ditemukan atau diucapkan masyarakat Jawa dalam dialog serhari-hari.
Dalam artikel berikut ini akan dibahas contoh paribasan bahasa Jawa lan tegese, atau dengan arti dan maknanya.
Contoh Paribasan
1. Adhang-adhang tetese embun: Njagakake barang mung sak oleh-olehe (Menggantungkan hal yang seadanya)
Baca Juga: 15 Contoh Tembung Aran, Lengkap dengan Pengertian dan Jenisnya
2. Ana catur mungkur: Ora gelem ngrungokake rerasan kang ora becik (Tidak mau mendengarkan gosip yang tidak baik)
3. Emban cindhe, emban siladan (Menggendong dengan selendang, menggendong dengan rautan bambu.)
4. Arep jamure emog watange: Gelem kepenake ora gelem rekasane (Mau enaknya tidak mau derita mendapatkannya)
5. Asu rebutan balung: Rebutan barang kang sepele (Memperebutkan hal yang sepele/tidak berarti)
6. Ciri wanci lila ginawa mati: Pakulinan ala ora bisa diowahi yen durung nganti mati (Kebiasaan jelek tidak bisa dibenahi jika belum sampai meninggal)
7. Gajah ngidak rapah: Nrajang wewalere dhewe (Menyerang dirimu sendiri)