Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang apa saja jenis – jenis tanah di Indonesia dan bagaimana persebarannya.
Tanah merupakan salah satu bagian dari kerak bumi yang kaya akan mineral dan juga berbagai macam jenis bahan organik lainnya.
Menurut ilmu pedologi yang merupakan ilmu yang mempelajari aspek geologi, tanah berasal dari bahasa yang disebut dengan pedon.
Keberadaan tanah sangat penting bagi seluruh kehidupan di Bumi. Karena tanah merupakan penyedia unsur hara dan air bagi tanaman, sekaligus menjadi penopang akarnya.
Bahkan selain tumbuhan, tanah juga menjadi tempat tinggal bagi mikroorganisme. Bagi manusia dan hewan, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Lantas apa saja jenis – jenis tanah di Indonesia dan bagaimana persebarannya tersebut? Dilansir dari kompas.com, Simak ulasannya berikut ini:
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Wilayah dan Perwilayahan Menurut Geografi
Merupakan jenis tanah vulkanik yang berasal dari pelapukan bahan padat dan cair dari gunung berapi.
Ciri-ciri tanah regosol, antara lain:
Tanah ini cocok sekali ditanami tumbuhan karena memiliki pH netral. Tanah regosol dapat ditemukan di daerah pegunungan, seperti Bengkulu, Jawa, dan Bali.
Mirip dengan regosol, tanah andosol juga merupakan salah satu jenis tanah vulkanik.
Ciri-cirinya, yakni:
Persebaran tanah andosol ada di wilayah vulkanik yang jauh dari lerengnya. Misalnya Pegunungan Ijen, Gunung Salak, dan Gunung Rinjani.
Baca Juga: 12 Ragam Ilmu Penunjang Geografi, Materi Geografi Kelas 10 SMA
Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik. Tanah organosol memiliki warna yang beragam, mulai dari cokelat hingga hitam.
Warna hitam pada tanah ini terbentuk dari sisa tanaman yang mengalami proses pelapukan.
Ciri-ciri tanah argosol adalah:
Jenis tanah ini tidak cocok ditanami berbagai tanaman. Persebaran tanah organosol ada di wilayah bercurah hujan tinggi dan rawa, misalnya Kalimantan Selatan, Riau, dan Sumatera Selatan.
Baca Juga: Berikut Contoh Wilayah Formal dan Fungsional dalam Ilmu Geografi
Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari batuan sedimen.
Ciri-ciri tanah aluvial, yakni:
Persebaran tanah aluvial ada di wilayah hilir sungai, misalnya sepanjang aliran sungai Bengawan Solo dan Sungai Mahakam.
Merupakan salah satu jenis tanah kuarsa, yakni jenis tanah yang berasal dari sedimen kuarsa.
Ciri-ciri tanah podsol, antara lain:
Tanah podsol bisa dijumpai di wilayah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2500 milimeter/tahun, contohnya Kalimantan Tengah, Jambi, Papua, dan Sumatera Utara.
Baca Juga: Ini 4 Prinsip Geografi dan Contohnya: Materi Geografi Kelas 10 SMA
Jenis tanah ini juga termasuk tanah kuarsa.
Ciri-ciri tanah podsolik ialah:
Persebaran jenis tanah ini ada di wilayah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2500 milimeter/tahun. Contohnya di kawasan pegunungan di Jawa Barat dan Sumatera.
Adalah jenis tanah yang berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik. Ciri-cirinya, antara lain:
Tanah grumosol banyak dijumpai di wilayah bercurah hujan rendah, serta memiliki batuan vulkanik dan karst. Misalnya Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: 7 Contoh Pendekatan Keruangan dalam Geografi: Materi Kelas 10 SMA
Jenis tanah ini juga berasal dari pelapukan batuan karst dan vulkanik. Ciri-cirinya adalah:
Tanah mediteran merah kuning terdapat di daerah vulkanik atau karst yang mempunyai ketinggian kurang dari 400 meter.
Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan yang intensitasnya rendah.
Ciri-ciri tanah litosol adalah:
Tanah litosol banyak ditemui di Jawa Timur, Maluku Selatan, dan Papua.
Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan dengan intensitas tinggi. Ciri-cirinya, yakni:
Jenis tanah ini banyak terdapat di wilayah vulkanik bercurah hujan lebih dari 2500 milimeter. Contohnya Papua, Kalimantan Timur, dan Maluku.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.