SEI RAMPAH, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Prov. Sumatera Utara bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan para petani pakar melaksanakan panen bersama Demplot Budidaya Good Agriculture Practices Padi pada klaster binaan Gapoktan Harapan, Kabupaten Serdang Bedagai, Jumat (10/2/2023).
Selebrasi Panen Bersama di Desa Pematang Pelintahan Kec.Sei Rampah tersebut diikuti Sekdaprovsu, Arif Sudarto Trinugroho, Kepala KPw BI Sumut, Doddy Zulverdi, Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya; Deputi Kepala KPw BI Sumut Ibrahim; Kepala Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Sumut, Dr. Khadijah EL Ramija; Kepala Bulog Kanwil Sumut, Arif Mandu, Ketua Gapoktan Harapan Jumain, dan lainnya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Sumut, Doddy Zulverdi dalam sambutannya menyampaikan, dalam pelaksanaan tugas untuk pengendalian inflasi, Bank Indonesia turut melakukan pengembangan UMKM melalui pembentukan Klaster Ketahanan Pangan, baik di bidang tanaman pangan, hortikultura, maupun peternakan.
“Pendampingan klaster ketahanan pangan kami lakukan mulai dari sisi hulu ke hilir (secara end to end) serta bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Melalui pendampingan yang dilakukan secara intensif diharapkan kelompok tani mampu ‘naik kelas’ menjadi klaster ketahanan pangan yang mandiri dan dapat bermanfaat bagi kelompok tani lainnya,” sebut Doddy Zulverdi.
Salah satu program Klaster Ketahanan Pangan yang dilaksanakan Bank Indonesia dan Pemkab Serdang Bedagai yaitu Klaster Padi Gapoktan Harapan yang telah berlangsung sejak Juni 2022. Program yang dilaksanakan yaitu demonstration plot (demplot) budidaya padi dengan Good Agricultural Practices (GAP) seluas 5 hektar yang terdiri dari 4 (empat) hektar perlakuan non-organik dan 1 hektar perlakuan organik yang dilaksanakan pada Oktober 2022 hingga Februari 2023.
Selain itu, pada klaster ini juga telah menerapkan teknologi pertanian yaitu digital farming melalui bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Penyerahan PSBI kepada Gapoktan Harapan berupa Paket Smart Agriculture dan Precision Farming, yaitu alat yang dapat memberikan informasi kondisi atau konsentrasi unsur hara tanah secara realtime yang telah terhubung dengan smartphone petani. Informasi unsur hara makro ini sangat dibutuhkan oleh petani agar dosis pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
“Selama pelaksanaan program demplot ini, kami turut melibatkan tenaga ahli dari Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Provinsi Sumatera Utara dan petani pakar sebagai pendamping program mulai dari persiapan lahan hingga panen,” ujarnya.
Sementara, untuk mengetahui produktivitas demplot budidaya padi dengan GAP, Bank Indonesia turut mengundang dan mengharapkan dukungan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk membuat estimasi atau pendugaan produktivitas padi dengan teknik ubinan dengan menggunakan benih unggul yang sesuai dengan rekomendasi Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Sumatera Utara.
“Program ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) khususnya komoditas beras yang masih menjadi salah satu penyumbang utama inflasi di Sumatera Utara. Demplot budidaya dengan Good Agricultural Practices (GAP) merupakan salah satu upaya dari sisi hulu untuk meningkatkan produktivitas padi yang diharapkan dapat berkontribusi menjaga kestabilan harga beras dari sisi supply,” jelasnya.